Bergelar Datuk Seri Setia Amanah, Gubri Abdul Wahid: Memimpin dengan keteladanan bukan kekuasaan

Sabtu, 05 Juli 2025 | 20:00:00 WIB
Abdul Wahid resmi menyandang gelar adat Datuk Seri Setia Amanah yang ditabalkan oleh Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau.

PEKANBARU, LIPO - Gubernur Riau (Gubri), Abdul Wahid resmi menyandang gelar adat Datuk Seri Setia Amanah yang ditabalkan oleh Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau. Prosesi penabalan digelar di Balai Adat LAMR, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Sabtu (5/7/2025).

Dikatakan, Gubri Abdul Wahid bahwa penabalan gelar adat ini sangat memiliki makna yang sangat penting dalam menjalankan amanah. Oleh karena itu, ia menyampaikan rasa syukur dan haru atas gelar yang diberikan.

“Dengan hati yang tulus dan penuh haru, saya menerima gelar adat Datuk Seri Setia Amanah yang telah ditabalkan kepada saya hari ini. Gelar ini bukan sekadar penghormatan, ia adalah amanah yang amat besar,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa gelar adat tidak hanya membawa nama pribadi. Tetapi juga memikul harapan besar masyarakat Riau.

“Sebab di balik gelar tersemat harapan, dibalik nama tergambar kepercayaan adat kepada seorang pemimpin. Saya ucapkan terima kasih kepada Lembaga Adat Melayu Riau, kepada para Datuk dan seluruh masyarakat yang telah memberikan kepercayaan ini,” katanya.

Dijelaskan, dengan bergelar Datuk Seri Setia Amanah, harus semakin kuat untuk menuntun pembangunan Riau agar tetap selaras dengan budaya. Sehingga, dalam menjalankan kepemimpinan, Gubri Abdul Wahid terus berpedoman pada tunjuk ajar Melayu.

“Gelar ini bermakna setia kepada janji, teguh memegang amanah, dan tidak berpaling dari marwah negeri. Tunjuk ajar Melayu berkata, pemimpin itu bukan untuk dianggungkan tetapi untuk melindungi. Bukan untuk disanjung tapi untuk menuntun. Itulah jalan yang ingin saya tempuh memimpin dengan keteladanan, bukan dengan kekuasaan,” jelasnya.

Diungkapkan, pentingnya pembangunan yang berpijak pada akar budaya dan nilai-nilai agama. Menurutnya, arah kepemimpinan saat ini terangkum dalam visi “Riau Berdelau” yaitu Riau yang Berbudaya Melayu, Dinamis, Ekologis, Agamis, dan Maju.

“Budaya Melayu adalah identitas dan kekuatan kita, sementara nilai agama menjadi penopang moral dan etika pemerintahan. Keduanya harus berjalan beriringan agar pembangunan yang kita lakukan punya arah yang jelas dan tidak tercerabut dari jati diri,” ungkapnya.

Tak hanya sekadar gelar, Gubri Abdul Wahid menuturkan penabalan ini juga menjadi pengingat agar senantiasa menjaga kehormatan dan martabat negeri. Ia mengajak seluruh masyarakat Riau untuk bergandeng tangan merawat warisan budaya dan membangun daerah.

“Dan kami tegaskan melalui tagline Riau Rumah Rumpun Melayu. Merawat tuah, menjaga marwah, Takkan Melayu hilang di Bumi,” pungkasnya.(Galeri Foto)

Gubernur Riau (Gubri), Abdul Wahid dan istri pada acara penabalan gelar adat oleh LAM Riau.

Gubri Abdul Wahid pada acara penabalan gelar adat oleh LAM Riau.

Gubri Abdul Wahid mengikuti prosesi penabalan gelar adat oleh LAM Riau.

Gubri Abdul Wahid mengikuti prosesi penabalan gelar adat oleh LAM Riau.

Ketua DPH LAM Riau melakukan tepuk tepung tawar kepada Gubri Abdul Wahid.

Ketua MKA LAM Riau Datuk Marjohan Yusuf melakukan tepuk tepung tawar kepada Gubri Abdul Wahid.

Gubri Abdul Wahid mengikuti prosesi penabalan gelar adat oleh LAM Riau.

Ketua MKA LAM Riau Datuk Marjohan Yusuf melakukan pebalan gelar adat.

Para undangan proses penabalan gelar adat Melayu Riau.

Tags

Terkini