Tidak Sekadar Lomba, FTBI Gerakkan Kebudayaan

Kamis, 13 November 2025 | 16:39:58 WIB
Kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Provinsi Riau tahun 2025 /lipo

Pekanbaru, LIPO-Kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Provinsi Riau tahun 2025 untuk siswa SD dan SMP berlangsung semarak. 

Kegiatan ini bukan sekadar lomba, tapi bagian dari gerakkan kebudayaan. 

Demikian dikatakan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Aryadi, S.Sos., dalam acara penutupan kegiatan FTBI Tingkat Provinsi Riau tahun 2025 untuk siswa SD dan SMP., Senin, 10 November 2025 di Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru.

Kegiatan diikuti sebanyak 120 peserta, yang terdiri dari 8 orang pendamping, 112 siswa SD dan SMP dari delapan kabupaten dan kota di Provinsi Riau berlangsung selama 4 hari, yaitu dari tanggal 8—11 Novermber 2025 di Hotel Mutiara Merdeka, Pekanbaru.

Menurut Aryadi, bahasa menujukkan bangsa dan budi menunjukkan manusia. Menjaga bahasa ibu, berarti menjaga marwah dan jati diri masyarakt Melayu Riau. “Anak-anak kita jarang menggunakan bahasa ibu. Padahal, disana ada nilai-nilai adat, sopan santun, kebijaksanaan yang perlu diwariskan. 

Pemerintah Provinsi Riau sangat mengaapresiasi kegiatan FTBI dalam rangka pelestarian bahasa daerah.

 “Kami akan fasilitasi kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) yang bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan bahasa ibu, yaitu bahasa Melayu Riau. Kita juga mengakui bahwa di daerah penduduk heterogen, bahasa Meayu Riau jarang digunakan baik ruang publik, maupun di rumah. 

Untuk itu, kedepan kita akan bekerjasama dengan Balai Bahasa Provinsi Riau bagaimana bisa kegiatan pelestarian bahasa Melayu Riau ini terus terjaga dengan baik,” jelas Aryadi.

Aryadi menjelaskan bahwa tujuannya kegiatan FTBI adalah siswa SD dan SMP mencintai dan merasa bangga bahasa daerah. Prosesnya harus dengan cara-cara yang memang membuat mereka bahagia atau bangga yaitu dengan adanya festival atau lomba. 

Kegiatan ini, kami sadari cukup panjang, yaitu mulai dari membuat bahan ajar, kemudian memberikan pengajaran kepada guru utama atau guru master, dan melakukan pengimbasan pada anak-anaknya," ungkapnya.



Diikuti 8 Kabupaten/Kota

Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau, Dr. Umi Kulsum, mengatakan bahwa kegiatan FTBI adalah acara puncak dari rangkaian panjang RBD. Kegiatan ini diikuti oleh 8 kabupaten/kota di Riau, yaitu Kota Dumai, Kabupaten Kampar, Inhu, Meranti, Siak, Bengkalis, Rohul, dan Rohil. 

Tujuan FTBI ini adalah untuk menumbuhkan dan meningkatkan kecintaan generasi muda terhadap bahasa daerahnya, menguatkan identitas budaya, serta melestarikan bahasa daerah agar tidak punah.

 Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengapresiasi peserta program revitalisasi bahasa daerah dan mendorong kemahiran serta kreativitas anak-anak dalam menggunakan bahasa daerahnya secara menyenangkan. 

“Ada 7 lomba dalam FTBI kali ini, yaitu lomba menulis cerpen, menulis aksara Arab Melayu, dan membaca dan menulis puisi, mendongeng, berpidato, tembang tradisi, dan komedi tunggal (stand-up comedy).

 Semuanya menggunakan bahasa Melayu Riau. Pihak panitia menyediakan 56 piala untuk para pemenang, uang tunai, sertifikat, transportasi, akomodasi,” kata Umi.

Kegiatan FTBI juga dihadiri oleh Drs. Imam Budi Utomo, M.Hum., Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah secara daring. 

Hadir juga sejumlah kepala Dinas Pendidikan dari 8 kabupaten dan kota. Dalam acara tersebut, 8 kadis menerima penghargaan sebagai daerah yang ikut berpartisipasi dalam upaya pelestarian bahasa Melayu Riau. 

Dalam kegiatan selebrasi FTBI juga ada penyerahan hadiah Aksi Cinta UKBI Tingkat SMP, SMA, dan Sederajat se-Provinsi Riau tahun 2025. (rilis/***)

Tags

Terkini