Teluk Kuantan, LIPO-Pelaksanaan Program Crash Program Campak (CPC) di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) sangat membanggakan, baik bagi tim UPTD Kesehatan maupun Dinas Kesehatan sendiri. Pasalnya, kegiatan secara nasional dimulai awal dan berakhir pada Agustus 2016 itu, tidak ada anggarannya di APBD Kuansing.
"Hasil CPC-nya, bagi Dinkes dan Tim UPTD Kesehatan sangat baik. Dan kami sudah bekerja maksimal," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kuansing melalui Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan Masalah Kesehatan (PMK), Detri Elvira ketika dihubungi melalui blackberry mesenger-nya.
Menurutnya, target yang ditetapkan untuk program ini sekitar 95 persen.
Untuk mencapai target tersebut dilakukan sosialisasi melalui media cetak, media online dan radio milik pemda.
Kemudian, tim UPTD Kesehatan dan juga dari Dinkes melakukan sweeping hingga ke pelosok-pelosok desa. Untuk melakukan sweeping tersebut, tim UPTD Kesehatan menggunakan dana sendiri.
"Terus terang, saya berterima kasih kepada rekan-rekan Tim UPTD Kesehatan yang mau bekerja dengan iklas. Tim dari Dinkes pun juga ikut sweeping ke pelosok- pelosok desa, supaya target itu bisa terealisasi," kata Detri.
Dijelaskan Detri, sesuai data real-nya pencapaian Kuansing 94,3 persen,
dan kalau menggunakan data Pusdatin sekitar 84,6 persen. Tapi, hasil
seperti ini sudah maksimal dilakukan, dan ini tanpa anggaran dari pemda, ujarnya.
Untuk pelaksanaan CPC di Kuansing, sambung Detri, agak terlambat bila disesuaikan dengan jadwalnya secara nasional. "Kuansing kemarin sedikit terlambat, dan baru dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus, karena berbagai kendala," kata Detri lagi.
"Kendati demikian, hasil yang dicapai cukup membanggakan," katanya lagi.
Untuk diketahui, hasil CPC di Provinsi Riau termasuk yang terbaik secara keseluruhan bisa dibandingkan dengan provinsi lainnya di Indonesia.(lipo*3/kpr)
"Hasil CPC-nya, bagi Dinkes dan Tim UPTD Kesehatan sangat baik. Dan kami sudah bekerja maksimal," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kuansing melalui Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan Masalah Kesehatan (PMK), Detri Elvira ketika dihubungi melalui blackberry mesenger-nya.
Menurutnya, target yang ditetapkan untuk program ini sekitar 95 persen.
Untuk mencapai target tersebut dilakukan sosialisasi melalui media cetak, media online dan radio milik pemda.
Kemudian, tim UPTD Kesehatan dan juga dari Dinkes melakukan sweeping hingga ke pelosok-pelosok desa. Untuk melakukan sweeping tersebut, tim UPTD Kesehatan menggunakan dana sendiri.
"Terus terang, saya berterima kasih kepada rekan-rekan Tim UPTD Kesehatan yang mau bekerja dengan iklas. Tim dari Dinkes pun juga ikut sweeping ke pelosok- pelosok desa, supaya target itu bisa terealisasi," kata Detri.
Dijelaskan Detri, sesuai data real-nya pencapaian Kuansing 94,3 persen,
dan kalau menggunakan data Pusdatin sekitar 84,6 persen. Tapi, hasil
seperti ini sudah maksimal dilakukan, dan ini tanpa anggaran dari pemda, ujarnya.
Untuk pelaksanaan CPC di Kuansing, sambung Detri, agak terlambat bila disesuaikan dengan jadwalnya secara nasional. "Kuansing kemarin sedikit terlambat, dan baru dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus, karena berbagai kendala," kata Detri lagi.
"Kendati demikian, hasil yang dicapai cukup membanggakan," katanya lagi.
Untuk diketahui, hasil CPC di Provinsi Riau termasuk yang terbaik secara keseluruhan bisa dibandingkan dengan provinsi lainnya di Indonesia.(lipo*3/kpr)
GoogleNews
