JAKARTA, Lipo-Ketua Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Partai Golkar, Yoris Raweyai nampak kesal dengan munculnya nama Sri Mulyani dalam rapat koordinasi teknis (Rakornis) Partai Golkar Pemenangan Pemilu Wilayah Indonesia I Jawa-Sumatera di Jakarta, Sabtu (3/9) malam.
Nama Menteri Keuangan itu diusulkan sebagian pihak di internal Partai Golkar untuk menjadi calon wakil presiden (Cawapres) pendamping Jokowi di pilpres 2019.
"Enggak ada itu (usulan calon wakil presiden), bikin isu saja," kata Yoris dengan nada tinggi saat dihubungi, Ahad (4/9).
Yoris mengatakan, Rakornis bukan mekanisme formal di partai berlambang beringin ini untuk menentukan kebijakan strategis seperti pengusungan calon presiden maupun wakil presiden. Forum Rakornis, kata dia, hanya tempat konsolidasi dalam rangka pemenangan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2017.
"Itu Rakornis kan bukan mekanisme formal. Itu kan untuk pemenangan Pilkada 2017. Tidak ada nama-nama (Cawapres) itu," ujarnya.
Yoris mempersilahkan pihak-pihak di Partai Golkar yang bersuara mengusulkan nama-nama Cawapres. Tetapi, kata Yoris, partai berlambang beringin ini punya mekanisme baku dalam menentukan kebijakan-kebijakan strategis yang harus dipatuhi semua kader.
Sebelumnya, dalam Rakornis Partai Golkar di Hotel Peninsula, Jakarta, Sabtu (3/9) malam, muncul beberapa nama yang diusulkan sebagai pendamping Jokowi dalam pilpres 2019. Nama-nama yang muncul antara lain Sri Mulyani, Khofifah Indar Parawansa, dan Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Partai Golkar sebelumnya memang mendeklarasikan dukungannya terhadap Joko Widodo dalam pilpres 2019. Deklarasi itu disampaikan Ketua Umum Golkar Setya Novanto dalam penutupan rapat pimpinan nasional (rapimnas) Partai Golkar beberapa waktu lalu. (Lipo*2/Rol)
Ikuti LIPO Online di Nama Menteri Keuangan itu diusulkan sebagian pihak di internal Partai Golkar untuk menjadi calon wakil presiden (Cawapres) pendamping Jokowi di pilpres 2019.
"Enggak ada itu (usulan calon wakil presiden), bikin isu saja," kata Yoris dengan nada tinggi saat dihubungi, Ahad (4/9).
Yoris mengatakan, Rakornis bukan mekanisme formal di partai berlambang beringin ini untuk menentukan kebijakan strategis seperti pengusungan calon presiden maupun wakil presiden. Forum Rakornis, kata dia, hanya tempat konsolidasi dalam rangka pemenangan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2017.
"Itu Rakornis kan bukan mekanisme formal. Itu kan untuk pemenangan Pilkada 2017. Tidak ada nama-nama (Cawapres) itu," ujarnya.
Yoris mempersilahkan pihak-pihak di Partai Golkar yang bersuara mengusulkan nama-nama Cawapres. Tetapi, kata Yoris, partai berlambang beringin ini punya mekanisme baku dalam menentukan kebijakan-kebijakan strategis yang harus dipatuhi semua kader.
Sebelumnya, dalam Rakornis Partai Golkar di Hotel Peninsula, Jakarta, Sabtu (3/9) malam, muncul beberapa nama yang diusulkan sebagai pendamping Jokowi dalam pilpres 2019. Nama-nama yang muncul antara lain Sri Mulyani, Khofifah Indar Parawansa, dan Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Partai Golkar sebelumnya memang mendeklarasikan dukungannya terhadap Joko Widodo dalam pilpres 2019. Deklarasi itu disampaikan Ketua Umum Golkar Setya Novanto dalam penutupan rapat pimpinan nasional (rapimnas) Partai Golkar beberapa waktu lalu. (Lipo*2/Rol)
GoogleNews
