Tembilahan, LIPO-Bupati Indragiri Hilir (Inhil), HM Wardan dan rombongan dari Universitas Riau (UR) mengunjungi Dusun Penyagu, Desa Pulau Cawan, Kecamatan Mandah dalam rangka menindaklanjuti Memorandum of Understanding (MoU) yang telah ditandatangani oleh kedua belah pihak, Jum'at (16/9/2016).
Turut hadir saat itu, anggota DPRD dan sejumlah Pejabat Eselon di lingkungan Pemkab Inhil, Camat Mandah dan Kepala Desa (Kades) Pulau Cawan, serta pihak terkait lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Wardan dan rombongan mendapatkan laporan dari masyarakat setempat, yang menyatakan bahwa perkebunan kelapa yang sudah berumur ratusan tahun di wilayah setempat mulai mengalami kerusakan sejak tahun 1987 dan sampai sekarang belum ada perbaikan.
"Jadi, kami disini mengharapkan pemerintah dapat membangun tanggul keliling sekitar 30 kilo, supaya kami bisa kembali menanam kelapa," tutur Danras.
Setelah mendengar laporan dari masyarakat, Bupati Wardan menjelaskan, persoalan itulah yang selalu ia sampaikan dan menjadi perhatian Pemda. Dimana, ada lebih dari 100 hektar perkebunan kelapa di Negeri Seribu Parit yang mengalami kerusakan.
"Kerusakan sebagian besar diakibatkan oleh intrusi air laut dan umur kebun kelapa yang sudah tua," terangnya.
Oleh karena itu, beberapa tahun belakangan ini, Pemkab Inhil membuat program yang lebih diprioritaskan pada perbaikan perkebunan kelapa masyarakat yang mengalami kerusakan, seperti dengan membangun trio tata air (tanggul, saluran air dan pintu klep).
"Inilah sebahagian dari sejumlah kebun kelapa yang rusak dan masih banyak lagi yang kondisinya sangat parah, yang perlu segera dicari solusinya, karena kalau hanya menggunakan APBD Inhil, kemungkinan tidak akan mampu membangun tanggul yang sangat luas," tambah Bupati Wardan.
Sedangkan Rektor UR, Prof Aras Mulyadi mengatakan, untuk memulihkan kondisi perkebunan masyarakat di wilayah setempat memang harus dilakukan perbaikan lingkungan, baik itu dengan penanaman pohon magrove dan pembangunan trio tata air.
Setelah itu, barulah dilakukan peremajaan atau penanaman kembali pohon kelapa, yang harus menjadi perioritas Pemda dalam membantu masyarakat.
"Kalau sudah kedua sisi tadi dilakukan, artinya harus reflenting. Nah, inilah konsep perbaikan perkebunan masyarakat disini," imbuhnya.(lipo*7)