Progres 8 Proyek Besar Di Inhil Masih Minim

Progres 8 Proyek Besar  Di Inhil Masih Minim
warga kesulitan melintasi jalan karena dalam kondisi hancur/ilustrasi/net
Tembilahan, LIPO-Hingga kini, progres pekerjaan pembangunan di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) masih terbilang cukup minim, khususnya terhadap 8 paket proyek besar yang anggarannya berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

Hal itu terlihat dari hasil peninjauan Bupati Inhil, HM Wardan di beberapa lokasi akhir pekan lalu, sehingga orang nomor satu di Negeri Seribu Parit ini meminta pihak rekanan, untuk segera melaksanakan pekerjaan pembangunan yang telah ditunggu-tunggu masyarakat sekian lama.

Minimnya progres pekerjaan pembangunan tersebut, tentunya mendapat sorotan dari berbagai pihak, apalagi jika sampai pekerjaan pembangunan yang dananya telah tersedia ini tidak terlaksana hingga tuntas.

Seperti yang diungkapkan Ketua LSM PERAN Inhil, Firmansyah. Menurutnya, Bupati terkena senjata Bumerang yang disebabkan oleh kebijakan yang tidak tegas serta lemahnya komitmen, sehingga dia merasakan sendiri akibatnya, termasuk progress pekerjaan 8 paket jumbo, yang baru dilelang pada Bulan Agustus lalu.

Dijelaskan Firmansyah, upaya Bupati dan beberapa pihak yang mencoba mendesak rekanan dan dinas terkait untuk mensegerakan pekerjaan tersebut dinilai terlambat.

"Saat ini, rekanan kontraktor pasti berpikir panjang untuk melanjutkan pekerjaan, sebab topografi Inhil yang sulit dan dipengaruhi pasang surut air laut, serta masuknya musim hujan dan waktu yang tinggal 2 bulan akan menjadi pertimbangan utama, daripada melakukan pekerjaan beresiko, lebih baik tidak," kata Firmansyah, Jum'at (23/9/2016).

Amburadulnya pekerjaan pembangunan saat ini, lanjut Firmansyah, merupakan cerminan kegagalan pengambil kebijakan, bukan salah pihak lain, seperti rekanan kontraktor.

"Setahu saya, APBD Inhil 2016 sudah disahkan pada akhir tahun 2015 yang lalu, kenapa baru Agustus 2016 proses lelang dimulai, jadi jangan tekan dan salahkan rekanan, ini murni kesalahan eksekutif sebagai pelaksana anggaran," tambahnya.

Akibat utama dari kegalauan tersebut, menurut Firmansyah lagi, masyarakat kembali menjadi pihak yang sangat dirugikan, karena infrastruktur yang puluhan tahun ditunggu, terancam gagal dinikmati.(lipo*7).

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index