Bandung, Lipo-Meski tengah hamil muda, Ni Made Dwiyanti tetap tampil gemilang di PON Jawa Barat 2016.
Pesilat Bali ini meraih medali emas nomor seni ganda putri bersama rekannya, Sang Ayu Ketut Sidan W. Pasangan ini mendapat nilai tertinggi dari para juri dengan total skor 571.
"Iya, baru hamil satu bulan," kata Dwiyanti setelah menerima kalungan medali di gelanggang pencak silat Graha Laga Satria ITB Jatinangor, Sumedang, Sabtu (24/9/2016), seperti dikutip dari Antara.
"Saya plong sudah menyelesaikan tugas dengan baik dengan emas ini," ujarnya menambahkan.
Dengan kemenangan itu, Ni Made Dwiyanti dan Sang Ayu mempertahankan gelar juara untuk nomor yang sama dari dua kali PON sebelumnya. "Bukan lawan tanding yang berat bagi kami. Yang paling berat adalah mengalahkan diri sendiri karena kadang kita bosan dan jenuh, itu yang harus kita lawan," tutur Dwiyanti.
"Kami sudah berjuang bersama sejak 2005, saling yakin satu sama lain adalah faktor penting," tambah Sang Ayu.
Sebelumnya, Bali telah meraih satu medali perak dari silat nomor seni perorangan putri, satu perunggu dari nomor seni perorangan putra, dan satu perak dari nomor seni beregu putri.
Di nomor seni beregu putri, pasangan pesilat Jawa Timur dan Jawa Barat mendapatkan total skor yang sama, yaitu 569. Untuk menentukan peraih medali perak, para juri melihat nilai unsur teknik serang bela dari kedua pasangan.
Pasangan pesilat Jawa Timur Annika Alfiani Zaita dan Widjayanti Ratu Ningrat akhirnya menjadi runner-up dengan skor unsur teknik serang bela 230. Mereka unggul satu angka dari pasangan pesilat Jawa Barat Ririn Rinasih dan Riska Hermawan yang harus puas dengan medali perunggu.
Cabang pencak silat PON XIX masih menyisakan 15 medali emas yang akan diperebutkan pada nomor tanding perorangan putra dan putri. (Lipo*2)
Ikuti LIPO Online di Pesilat Bali ini meraih medali emas nomor seni ganda putri bersama rekannya, Sang Ayu Ketut Sidan W. Pasangan ini mendapat nilai tertinggi dari para juri dengan total skor 571.
"Iya, baru hamil satu bulan," kata Dwiyanti setelah menerima kalungan medali di gelanggang pencak silat Graha Laga Satria ITB Jatinangor, Sumedang, Sabtu (24/9/2016), seperti dikutip dari Antara.
"Saya plong sudah menyelesaikan tugas dengan baik dengan emas ini," ujarnya menambahkan.
Dengan kemenangan itu, Ni Made Dwiyanti dan Sang Ayu mempertahankan gelar juara untuk nomor yang sama dari dua kali PON sebelumnya. "Bukan lawan tanding yang berat bagi kami. Yang paling berat adalah mengalahkan diri sendiri karena kadang kita bosan dan jenuh, itu yang harus kita lawan," tutur Dwiyanti.
"Kami sudah berjuang bersama sejak 2005, saling yakin satu sama lain adalah faktor penting," tambah Sang Ayu.
Sebelumnya, Bali telah meraih satu medali perak dari silat nomor seni perorangan putri, satu perunggu dari nomor seni perorangan putra, dan satu perak dari nomor seni beregu putri.
Di nomor seni beregu putri, pasangan pesilat Jawa Timur dan Jawa Barat mendapatkan total skor yang sama, yaitu 569. Untuk menentukan peraih medali perak, para juri melihat nilai unsur teknik serang bela dari kedua pasangan.
Pasangan pesilat Jawa Timur Annika Alfiani Zaita dan Widjayanti Ratu Ningrat akhirnya menjadi runner-up dengan skor unsur teknik serang bela 230. Mereka unggul satu angka dari pasangan pesilat Jawa Barat Ririn Rinasih dan Riska Hermawan yang harus puas dengan medali perunggu.
Cabang pencak silat PON XIX masih menyisakan 15 medali emas yang akan diperebutkan pada nomor tanding perorangan putra dan putri. (Lipo*2)
GoogleNews
