SUMNER, LIPO-Hampir semua kalangan menyukai permainan sepak bola. Namun bagi siswi Lakeridge Middle School, Amelia Day, permainan ini menjadi inspirasi untuk menciptakan sebuah alat untuk membantu terapi penyandang stroke.
Gadis berusia 14 tahun itu mengungkapkan, ingin menghubungkan sepak bola dengan teknik. Alhasil, dia menyulap alat latihan sepak bola bagi atlet yang digunakan untuk menendang menjadi alat terapi penyandang stroke.
"Invensi ini dapat menolong seseorang yang memiliki gangguan syaraf dengan cara membuat aliran syaraf melalui stimulus cahaya dan suara," terang Day sebagaimana dikutip dari Thenewstribune, Senin (14/11/2016).
Alat terapi itu kemudian diberi nama 'Pressure Soccer Ball'. Bahan-bahan yang digunakan pun cukup sederhana, yakni bola, bagian bawah payung outdor, tali, lampu LED, bluetooth dan alat pemograman komputer Raspberry Pi. Day menjelaskan, jika pengguna menendang tepat di bagian titik tekanan, hal itu akan mengaktivasi lampu dan suara.
"Alat yang notabennya dibuat untuk menendang secara tepat ini dimodifikasi sehingga bisa membangun kembali syaraf yang terganggu. Dan inilah yang dibutuhkan penderita stroke," ujarnya.
Day pun mendaftarkan karyanya pada Young Scientist Challenge 2016, yang merupakan kompetisi sains nasional untuk siswa kelas V sampai VIII.
"Kemudian ibuku mendapat telefon bahwa aku terpilih. Saat itu aku baru saja dalam perjalanan setelah latihan sepak bola. Aku sangat bahagia sekali," tukasnya.(lipo*3/okz)
Gadis berusia 14 tahun itu mengungkapkan, ingin menghubungkan sepak bola dengan teknik. Alhasil, dia menyulap alat latihan sepak bola bagi atlet yang digunakan untuk menendang menjadi alat terapi penyandang stroke.
"Invensi ini dapat menolong seseorang yang memiliki gangguan syaraf dengan cara membuat aliran syaraf melalui stimulus cahaya dan suara," terang Day sebagaimana dikutip dari Thenewstribune, Senin (14/11/2016).
Alat terapi itu kemudian diberi nama 'Pressure Soccer Ball'. Bahan-bahan yang digunakan pun cukup sederhana, yakni bola, bagian bawah payung outdor, tali, lampu LED, bluetooth dan alat pemograman komputer Raspberry Pi. Day menjelaskan, jika pengguna menendang tepat di bagian titik tekanan, hal itu akan mengaktivasi lampu dan suara.
"Alat yang notabennya dibuat untuk menendang secara tepat ini dimodifikasi sehingga bisa membangun kembali syaraf yang terganggu. Dan inilah yang dibutuhkan penderita stroke," ujarnya.
Day pun mendaftarkan karyanya pada Young Scientist Challenge 2016, yang merupakan kompetisi sains nasional untuk siswa kelas V sampai VIII.
"Kemudian ibuku mendapat telefon bahwa aku terpilih. Saat itu aku baru saja dalam perjalanan setelah latihan sepak bola. Aku sangat bahagia sekali," tukasnya.(lipo*3/okz)
GoogleNews
