Bupati Siak Sambut Kunjungan LSM Greenpece, Walhi dan Jikalahari

Bupati Siak Sambut Kunjungan LSM Greenpece, Walhi dan Jikalahari
Bupati Siak H Syamsuar saat menggelar pertemuan dengan sejumlah LSM lingkungan/lipo
Siak, LIPO-Bupati Siak Syamsuar menyambut baik Kunjungan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Peduli Lingkungan Riau (Greenpeace, Walhi, Jikalahari,  Mitra Insani,  Elang, Fitra) dalam menindaklanjuti kabupaten hijau, pertemuan bertempat di Ruang Rapat Pucuk Rebung Kantor Bupati Siak pada Rabu (30/11/16).

Hadir juga dalam pertemuan itu Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Siak, Fauzi Asni, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Siak Syafrilenti, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Teten Effendy, Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Syahrial, Kepala Badan Lingkungan Hidup Wan Fajri Aulia dan pihak terkait lainnya.

Rusmadyah dari greenpeace mengatakan bahwa maksud dan tujuan dari pertemuan yakni untuk menindaklanjuti dari beberapa pertemuan sebelumnya yang sudah dilakukan terkait dengan kabupaten hijau.

"Sejak pencanangan kabupaten hijau beberapa waktu yang lalu, ada beberapa kerjaan yang menjadi mandat dari pak bupati kepada kita waktu itu untuk membuat semacam peta jalan terkait menuju kabupaten hijau ini" ujarnya.

Dijelaskannya, sampai dengan saat ini mereka masih berproses untuk itu, dan ketika berproses mereka melihat bahwa ada hal-hal yang perlu dilakukan dalam proses penyusunan dalam kerja itu sendiri, seperti perlu adanya riset mendalam terkait dengan beberapa design program yang akan dibuat dan melalui pertemuan ini juga nantinya dapat didiskusikan lebih lanjut konsep apa yang akan dikembangkan dalam mewujudkan kabupaten hijau nantinya.

Lebih lanjut ia menjelaskan,terlihatnya perbedaan konservasi antara siak dengan daereh lain, "yang ada dalam fikiran kita, konservasi kabupaten hijau yang bupati canangkan ini sangat berbeda dengan
konservasi kabupaten di daerah lain. Di kabupaten lain cenderung kepada konservasi itu sendiri sedangkan di kabupaten siak lebih mengedepankan pembangunan hijaunya".

"Banyak sekali pihak-pihak di luar tertarik dan banyak yang mendukung kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Siak dalam implementasi pembangunan yang selalu menerapkan konsep green (hijau) dan menekankan bagaimana menyelamatkan sisa hutan alam yg masih tersisa dan lahan
gambut rentan terbakar" imbuhnya.

Sementara itu Syamsuar mengatakan bahwa hal utama yang dilakukan untuk mewujudkan kabupaten hijau adalah menyelamatkan apa yang ada di Siak."Pertama kita ingin menyelamatkan apa yang ada di siak ini, Seperti Taman Nasional Zamrud, Tahura, Cagar biosfer dan yang lainnya. Kemudian juga sungai siak ini, kami cermati bahwa pada waktu-waktu tertentu sering terjadi pencemaran sungai seperti ikan banyak yang mati, bau busuk dan lain sebagainya, sementara itu kebutuhan air untuk
masyarakat kami ini sebagian besar bersumber dari sungai siak tentunya kami sangat khawatir terhadap dampak kesehatan dimasa yang akan datang" katanya.

Selain itu juga Syamsuar menyampaikan berbagai problem yang sedang terjadi di siak, selain masalah anggaran, ia sampaikan bahwa ketakutan petani terhadap bunga kredit bank yang tinggi, ia berharap bunga kredit untuk pertanian jangan disamakan dengan bunga kredit usaha yang lain, dan juga ia pinta kepada LSM untuk membantu menemukan solusi dalam mencari tanaman apa yg cocok dilahan gambut selain sawit sehingga petani yang hanya mengandalkan kebun sawitnya tidak bergantung pada itu saja karena lahan sawit yang hanya 2 hektar tidak menjamin kesejahteraan, lain hal dengan lahan yang lebih dari 2 hektar.(lip0*13)



Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index