JAKARTA, LIPO-Yuki Kato mengalami kesulitan saat menjalani film layar lebar terbarunya berjudul Cahaya Cinta Pesantren. Bercerita tentang kehidupan di pesantren, ia juga mengikuti pesantren kilat selama tiga hari yang membuatnya menjadi salah satu pengalaman berharga baginya.
"Sulit sih jujur apalagi saya enggak ada background jadi santri dan mondok. Seminggu sebelum syuting kita sudah di pesantren empat hari lima malam kita turun di pesantren di lokasi syuting kita," ungkapnya saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin 9 Januari 2017.
Selama bermalam di pondok pesantren di kawasan Sumatera Utara, Yuki terpaksa harus tidur di kasur yang tidak senyaman seperti di rumahnya. Tidak ada pendingin ruangan seperti AC maupun kipas angin di kamar itu.
"Panasnya kota Medan juga jadi ya itu jadi kayak harus dibiasakan itu. Harus bikin orang mikir kalau sudah biasa sama kondisi kayak gini," imbuh Yuki Kato.
Berperan sebagai Shila pada film itu, Yuki juga harus membiasakan diri untuk mengenakan kerudung sendiri, tanpa bantuan orang lain. Berbagai tantangan dirasakan olehnya.
"Sama kerudung yang aku pakai dari kecil. Itu tantangan besar buat saya, sebelum kita pergi ke Medan, di Jakarta kita diharuskan pakai hijab sendiri. Awal-awal saya dipakain sama Vebby Palwinta terus ketahuan sama sutradara kita. Terus hal-hal itu jadi karakternya makin nempel, semakin sering reading dan ngumpul jadi makin kebangun karakternya," tutup Yuki Kato.(lipo*3/okz)