Jakarta, LIPO-TAHUKAH Anda jika laut di Indonesia memiliki fenomena arus dingin yang unik. Ya, perairan di sekitar Pulau Alor sekira dua kali dalam setahun, terjadi fenomena yang disebut arus dingin di Selat Kumbang, yang terletak antara Desa Alor Kecil dan Pulau Kepa.
Arus yang membawa air bersuhu dingin bergerak melalui perairan tersebut sekitar Bulan Mei dan September selama 2-3 hari berturut-turut. Fenomena ini ditandai dengan datangnya gerombolan ikan ke pinggir pantai dan pergerakan lumba-lumba dan burung pemakan ikan secara besar-besaran.
Terjadi selama sekira dua jam, menurut laman Pariwisata NTT, air laut yang menguap karena perubahan suhu akan menjangkau pesisir pantai Makasar, Desa Alor Kecil. Pada saat fenomena tersebut sampai di kampung tersebut, masyarakat akan berbondong-bondong ke pantai dan mendadak pesta ikan.
Ikan-ikan terdampar yang jumlahnya terbilang banyak akan ditangkap masyarakat menggunakan alat-alat sederhana, seperti serok bahkan gayung, tulis blogger Swastika Nohara, di blog pribadinya Lifetimejourney.me.
"Puluhan orang, dari kakek-kakek sampai anak SD sudah nyemplung di sekitar pantai membawa saringan, serokan atau ember buat mengambil ikan yang pada pingsan di permukaan laut, karena suhu air di bagian bawah menjadi sedingin es padahal masih tengah hari," tulisnya.(lipo*3/okz)
Arus yang membawa air bersuhu dingin bergerak melalui perairan tersebut sekitar Bulan Mei dan September selama 2-3 hari berturut-turut. Fenomena ini ditandai dengan datangnya gerombolan ikan ke pinggir pantai dan pergerakan lumba-lumba dan burung pemakan ikan secara besar-besaran.
Terjadi selama sekira dua jam, menurut laman Pariwisata NTT, air laut yang menguap karena perubahan suhu akan menjangkau pesisir pantai Makasar, Desa Alor Kecil. Pada saat fenomena tersebut sampai di kampung tersebut, masyarakat akan berbondong-bondong ke pantai dan mendadak pesta ikan.
Ikan-ikan terdampar yang jumlahnya terbilang banyak akan ditangkap masyarakat menggunakan alat-alat sederhana, seperti serok bahkan gayung, tulis blogger Swastika Nohara, di blog pribadinya Lifetimejourney.me.
"Puluhan orang, dari kakek-kakek sampai anak SD sudah nyemplung di sekitar pantai membawa saringan, serokan atau ember buat mengambil ikan yang pada pingsan di permukaan laut, karena suhu air di bagian bawah menjadi sedingin es padahal masih tengah hari," tulisnya.(lipo*3/okz)
GoogleNews
