SIAK, LIPO - Suasana Pasar Belantik Siak Sri Indrapura Kamis pagi (18/05/17), mendadak hiruk-pikuk begitu mendapat kunjungan dari rombongan orang nomor satu Negeri Istana.
Para pedagang dan pembeli yang larut dalam aktivitas jual-beli, sama sekali tidak menyangka H.Syamsuar dan jajaran tiba-tiba saja datang, dan langsung menyusuri lorong-lorong pasar.
Kendati jadi perhatian ratusan pasang mata, lelaki 63 tahun itu tak canggung menyapa warga, sembari menanyakan harga-harga terkini komoditi pokok seperti sembako pada pedagang.
Melihat bupatinya datang, para pedagang tak menyia-nyiakan kesempatan untuk menyampaikan aspirasi. Sebagian diantaranya malah menitipkan keluhan agar dicarikan solusi.
Diantara keluh-kesah yang dititipkan di Pasar Belantik itu, persoalan eksisnya pasar kaget yang akhir-akhir ini marak dikampung-kampung, diakui pedagang menjadi ancaman serius bagi periuk nasi mereka.
"Sekarang ini, Senin sampai Sabtu pasar kaget sudah penuh pak, inilah salah penyebab pasar induk kecamatan menjadi sepi," keluh salah seorang pedagang pada Syamsuar. Dampaknya, banyak pedagang memutuskan pindah lapak karena berasumsi Pasar Belantik sepi pembeli.
Namun bukan Syamsuar namanya jika tak bijak menyikapi persoalan. Kendati diluar konteks mengecek harga komoditi barang jelang Bulan Puasa yang menjadi tujuan kunjungan, mantan Kepala Inspektorat Pemprov Riau itu tampak tetap serius mendengarkan. Sesekali dahinya kelihatan berkerut, namun tak lama senyum khas ia tebar kembali, pertanda bupati dua periode itu tengah putar otak mencari "win-win solution".
Dihadapan pedagang, Syamsuar bersama Wan Ibrahim, Kepala Dinas Pasar Perindustrian Perdagangan yang mendampingi kunjungannya berjanji akan segera menindaklanjuti persoalan ini.
" Memang saat ini ada penurunan daya beli masyarakat akibat gejolak perekonomian. Namun demikian kita tetap akan mengundang seluruh pengurus pasar kaget untuk duduk bersama. agar masalah yang dikeluhkan oleh pedagang bisa teratasi. Sebab disisi lain yang berbelanja disana juga warga tempatan. Jadi kita usahakan agar semuanya bisa ikut aturan main dan prosedur," sebutnya.
Dikesempatan itu, beberapa usulan juga disampaikan Syamsuar kepada pedagang agar kembali ramai dikunjungi pembeli. Misalnya dengan menjadikan Pasar Belantik sebagai pasar rakyat pendukung pariwisata, disamping keberadaan pasar Seni yang terlebih dahulu ada.
"Saya harap para pedagang juga lebih bervariatif memilih komoditi dagangannya agar lebih menarik bagi pembeli. Dagangan kita harus beda supaya khas dan menarik, jika pembeli datang jangan hanya tawarkan dagangan yang biasa-biasa saja," kata Syam, sembari mencontohkan dahulu ramai pembeli memburu guci dan pecah-belah di Suak lanjut dan Paluh.
Untuk mendukung upaya revitalisasi pasar induk itu, Syamsuar juga tengah menggagas dukungan transportasi perkotaan untuk memudahkan akses dari dan menuju Belantik. Lahan parkir juga direncanakan akan diperluas agar memudahkan pengunjung.
"Kalau ada pedagang yang berkeinginan mencoba keberuntungan dalam bisnis transportasi dalam kota Siak tentu kita sangat mendukung, kalau tidak kita upayakan lewat BUMD dan membuat seperti terminal antara dilokasi pasar," ujar Syam.
Sementara untuk menjaga agar harga bahan pokok tetap terjangkau oleh warga kata Syam, pihaknya telah selain memerintahkan masing-masing camat mengontrol dan melaporkan harga jual barang pokok dimasing-masing wilayah tugasnya.
"Pemerintah juga telah menggagas keberadaan toko tani untuk menjangkau daya beli masyarakat, selain itu dinas terkait juga saya minta untuk mengecek apakah sudah ada penjualan dari Bulog di daerah kita seperti di jawa Timur, " jelasnya sambil berpesan agar para pedagang ikut berperan menjaga stabilitas harga.
Usai mengunjungi Pasar Induk Belantik, rombongan Bupati Siak dan jajaran meluncur ke Pasar Induk Bungaraya untuk kunjungan serupa. (lipo*13)