Pekanbaru, Lipo-Kasus pengrusakan klinik Bunga Ar-Rahmah, di bilangan Jalan Lintas Timur Belilas, Kelurahan Pangkalan Kasai, Kecamatan Siberida, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau diduga mengendap di Kepolisian Sektor (Polsek) Siberida.
Pasalnya sejak kasus ini dilaporkan pemilik klinik Bunga Ar-Rahmah, Bidan Bunga Tang pada 12 Mei atau sehari pasca terjadinya pengrusakan (11/5/2017) ke Polsek Siberida, kasus ini terkesan terhenti tanpa ada penyelidikan mendalam dari kepolisian setempat.
Dalam surat tanda penerimaan laporan pengrusakan yang diterima Liputanoke.com tertera No:STPL/27/V/2017/Riau/Polsek Siberida dan diterima Ajun Inspektur Polisi Dua Iksan Lutfi.
Bunga Tang yang dihubungi Liputanoke.com, Selasa petang (1/8/2017) menyesalkan kasus pengrusakan kliniknya oleh orang tak bertanggungjawab tersebut tidak direspon positif oleh Polsek Siberida.
"Kasus pengrusakan tersebut jelas masih menyisakan trauma bagi kami di klinik Ar-Rahmah. Apalagi hingga kini Polsek Siberida belum menemukan dan menangkap pelaku pengrusakan, " keluh Bunga Tang.
Lambannya penyelidikan yang dilakukan jajaran Polsek Siberida dalam mengungkap pelaku pengrusakan klinik Ar-Rahmah juga menuai kecaman dari warga Belilas. Seperti dituturkan Mukhlis, 40 salah seorang PNS di lingkungan Pemkab Inhu.
Menurut Mukhlis, jika ada keseriusan dari jajaran Polsek Siberida sudah pasti kasus ini tidak berlarut-larut. Malah dengan mengendapnya kasus pengrusakan tersebut membuat pelaku merasa kebal di mata hukum.
Disisi lain kasus ini juga bisa mengiring opini negatif dari warga yang menduga ada 'main mata' antara pelaku dengan oknum di jajaran Polsek Siberida.
"Kami berharap kasus ini segera berakhir dengan ditangkapnya pelaku. Bila pelaku terus dibiarkan berkeliaran akan berdampak pada psikologi korban maupun karyawan klinik Ar-Rahman dalam melayani warga yang datang. Pelaku harus segera ditangkap agar tidak terjadi kegaduhan di Belilas, " kata Mukhlis.
Sementara itu hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari Polsek Siberida terkait dugaan mengendapnya kasus pengrusakan klinik Ar-Rahmah Belilas. (Lipo*2)
Ikuti LIPO Online di Pasalnya sejak kasus ini dilaporkan pemilik klinik Bunga Ar-Rahmah, Bidan Bunga Tang pada 12 Mei atau sehari pasca terjadinya pengrusakan (11/5/2017) ke Polsek Siberida, kasus ini terkesan terhenti tanpa ada penyelidikan mendalam dari kepolisian setempat.
Dalam surat tanda penerimaan laporan pengrusakan yang diterima Liputanoke.com tertera No:STPL/27/V/2017/Riau/Polsek Siberida dan diterima Ajun Inspektur Polisi Dua Iksan Lutfi.
Bunga Tang yang dihubungi Liputanoke.com, Selasa petang (1/8/2017) menyesalkan kasus pengrusakan kliniknya oleh orang tak bertanggungjawab tersebut tidak direspon positif oleh Polsek Siberida.
"Kasus pengrusakan tersebut jelas masih menyisakan trauma bagi kami di klinik Ar-Rahmah. Apalagi hingga kini Polsek Siberida belum menemukan dan menangkap pelaku pengrusakan, " keluh Bunga Tang.
Lambannya penyelidikan yang dilakukan jajaran Polsek Siberida dalam mengungkap pelaku pengrusakan klinik Ar-Rahmah juga menuai kecaman dari warga Belilas. Seperti dituturkan Mukhlis, 40 salah seorang PNS di lingkungan Pemkab Inhu.
Menurut Mukhlis, jika ada keseriusan dari jajaran Polsek Siberida sudah pasti kasus ini tidak berlarut-larut. Malah dengan mengendapnya kasus pengrusakan tersebut membuat pelaku merasa kebal di mata hukum.
Disisi lain kasus ini juga bisa mengiring opini negatif dari warga yang menduga ada 'main mata' antara pelaku dengan oknum di jajaran Polsek Siberida.
"Kami berharap kasus ini segera berakhir dengan ditangkapnya pelaku. Bila pelaku terus dibiarkan berkeliaran akan berdampak pada psikologi korban maupun karyawan klinik Ar-Rahman dalam melayani warga yang datang. Pelaku harus segera ditangkap agar tidak terjadi kegaduhan di Belilas, " kata Mukhlis.
Sementara itu hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari Polsek Siberida terkait dugaan mengendapnya kasus pengrusakan klinik Ar-Rahmah Belilas. (Lipo*2)
GoogleNews
