Priode Emas Anak Hanya Sekali

Bupati Amril: Peran PAUD Sangat Diandalkan

 Bupati Amril: Peran PAUD Sangat Diandalkan
Bupati Bengkalis, Amril Mukminin/net
BENGKALIS, LIPO-Usia dini yaitu usia 0 sampai 6 tahun merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan anak dalam memperoleh proses pendidikan. Periode ini adalah tahun-tahun berharga bagi seorang anak, untuk mengenali berbagai macam fakta di lingkungannya, sebagai rangsangan terhadap perkembangan kepribadian, psikomotor, kognitif, maupun sosialnya.

Hasil penelitian, sekitar 50 persen kemampuan kecerdasan orang dewasa, telah terjadi ketika anak berusia 4 tahun, 80 persen telah terjadi ketika berumur 8 tahun dan mencapai titik puncak ketika anak berusia sekitar 18 tahun.

"Artinya perkembangan dalam kurun waktu 4 tahun pertama, sama besarnya dengan perkembangan di masa 14 tahun berikutnya. Karenanya periode emas ini disebut juga periode kritis bagi seorang anak karena perkembangan yang diperolehnya saat ini sangat berpengaruh bagi perkembangan periode berikutnya, hingga dianya dewasa," ujar Bupati Bengkalis, Amril Mukminin saat memberikan pengarahan sekaligus membuka secara resmi Jambore Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tingkat Kabupaten Bengkalis tahun 2017 di lapangan Tugu Bengkalis, Rabu (6/9/2017).

Amril juga mengingatkan bahwa masa emas pada manusia hanya datang sekali, maka jika terlewati, hilanglah peluang emas dimaksud. Untuk itu, PAUD dalam bentuk stimulasi dari lingkungan terdekat, sangat diperlukan agar kemampuan seorang anak optimal.

"Sesuai Visi Kabupaten Bengkalis 2016-2021, pengembangan PAUD tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah ini," ungkap Amril.

Dalam kesempatan itu, Bupati bersama Bunda PAUD Kasmarni dan unsur Forkopimda, juga memberikan makanan tambahan dan perlengkapan belajar anak usia dini, jas almamater S1 untuk guru PAUD secara simbolis dan penyerahan pembuatan alat souvenir dari Disbudpora Bengkalis.

Turut hadir pada pembukaan jambore Ketua Pengadilan Negeri Bengkalis Sutarno, sejumlah perwakilan pejabat Forkopimda, Ketua MUI Kabupaten Bengkalis Amrizal dan tamu undangan lainnya.

Bupati mengharapkan kegiatan  Jambore PAUD dapat menghasilkan rekomendasi tentang pelaksanaan program pengembangan, pengasuhan dan PAUD yang mengakar pada karakter dan budaya masyarakat di daerah ini, yaitu budaya melayu.

"Pentingnya program yang mengakar dimaksud, bukan semata-mata sebagai salah satu upaya untuk memperkenalkan dan melestarikannya kepada anak sejak dini. Namun lebih dari itu, seperti permainan tradisional, banyak sekali tunjuk ajar, baik itu yang bersifat kooperatif, rekreatif maupun edukatif, yang dapat digunakan untuk rangsangan terhadap perkembangan kepribadian, psikomotor, kognitif, maupun sosialnya anak," jelas Bupati.

Sebagai contoh, terang Amril, permainan congklak. Meskipun terlihat sederhana, banyak filosofis termaktub di dalamnya. Misalnya, mengajarkan anak-anak untuk menabung dan saling berbagi dengan orang lain.

"Begitu juga permainan terompa panjang atau bakiak. Permainan ini sangat bermanfaat buat anak untuk melatih kekompakan, konsentrasi serta mentaati pemimpin dalam melangkah, sehingga selamat mencapai tujuan," ungkap suami Bunda PAUD Kabupaten Bengkalis, Kasmarni Amril.(lipo*3/net)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index