PELALAWAN, LIPO - Acara perayaan Hari Santri Nasional di rayakan masarakat NU Pelalawan pada Tanggal 22 oktober 2017 di makam para raja dan pejuang agama islam.
Masarakat berbondong-bondong mengunjungi makam pejuang islam untuk mendoakan dan sekaligus untuk menjalin tali silaturahim satu sama lain.
dalam acara ini juga turut dihadiri para tokoh-tokoh penting antara lain , KH Toyib dan Baginda Raja Pelalawan, H tengku Kaharuddin dan tokoh masarakat dan agama dari bermacam penjuru Pelalawan.
Walaupun panas dan padatnya lokasi pemakaman (para raja pelalawan) oleh pengunjung, namun tidak membuat semangat pengunjung surut walau harus berjalan sejauh satu kilometer, karena kendaraan tidak dapat lagi memasuki lokasi pemakaman, karena padatnya kendaraan di lokasi parkir yang di sediakan di lokasi makam.
Dalam acara Hari Santri Nasional ini KH Toyib dalam pidatonya menegaskan, bahwa bila ada yang mengatakan ziarah makam itu syrik/bi'ah, ia tetap berkomitmen tetap melakukanya sampai titik darah penghabisan, dan ia juga menyatakan, bahwa telah membawa 1000 batang bibit pohon/pohon buah-buahan dan telah diserahkan pada pihak kerajaan agar dapat ditanam sebagai ungkapan peduli alam terbuka hijau dengan harapan, agar suatu hari disekitar pemakaman (pemakaman para raja pelalawan ) menjadi asri /rindang oleh pepohonan dan buah-buahan.
Dengan adanya acara ini cukup membuat hati Baginda Raja Pelalawan H Tengku Kamaruddin terharu, sehingga walaupun keadaan kondisi tubuh yang kurang fit, beliau mengupayakan untuk hadir dan menyapa para peziara yang hadir .
Dalam pidatonya H. Tengku Kamaruddin menitikan air mata, karena harunya melihat semangat para peziara dan Banser yang turut mengamankan lokasi ziarah tersebut dan dengan segala kerendahan hatinya H Tengku Kamaruddin mengucapkan mohon maaf karna tidak bisa memperpanjang mukodimah karna kondisi tubuh kurang fit.
Dan acara sakral inipun dilanjutkan dengan salat zuhur bersama dan acara berahir pukul17:00. (lipo*16)
GoogleNews
