SENTAJO RAYA,LIPO - Bupati Kuantan Singingi Drs H Mursini, M.Si mendukung gerakan promosi dan penyelamatan bendungan Teso (WK) dari segala bentuk kerusakan yang di lakukan pemerintah Desa Marsawa, relawan peduli lingkungan bendungan irigasi batang Teso, dan Pemerintah Kecamatan Kecamatan Sentajo Raya.
Selain itu bendungan Teso ini sangat berpotensi untuk di jadikan objek wisata baru. Apa lagi di bendungan yang mempuyai luas 4.891 ha ini terdapat Balai Benih Ikan (BBI) yang bisa dijadikan sentra produksi ikan di Kabupaten Kuantan Singingi.
Hal itu disampaikan Bupati Mursini pada acara Promosi Gerakan Penyelamat Bendung Irigasi Batang Teso (WK), Ahad (28/10/2018) di Desa Marsawa, Kecamatan Sentajo Raya.
Pada acara tersebut sekaligus dilakukan penebaran benih ikan sebanyak 20.000 ekor terdiri dari ikan Patin, Baung, Tawas dan ikan mas dan penanaman pohon pelindung di pinggiran bendungan yang secara serimoni dilakukan Bupati H. Mursini.
Dalam arahannya, Bupati H.Mursini menuturkan, "Setelah bendungan ini dirusak oleh oknum yang tidak bertanggungjawab dengan cara melakukan aktivitas PETI di dalam bendungan, sekarang kita perlu menata dan memelihara bendungan ini, dan menjadikan bendungan ini prospek kedepannya baik untuk pengairan irigasi, perikanan maupun objek pariwisata.
Lanjut dikatakannya, Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi sangat mengapresiasi dan berterima kasih terhadap upaya masyarakat untuk mengembalikan fungsi bendungan Teso yaitu sebagai objek wisata, pengairan dan perikanan. Karena menurut Bupati Mursini bendungan ini dulunya airnya jernih dan salahsatu tempat tujuan wisata di Kabupaten Kuantan Singingi.
Mudah-mudahan dengan sudah tertata lokasi bendungan Teso ini akan menjadi objek destinasi wisata Kabupaten Kuantan Singingi. Selain itu dengan adanya objek wisata ini diharapkan akan dapat menambah penghasilan bagi masyarakat terutama masyarakat yang berada di lokasi ini harap Bupati H.Mursini.
Camat Sentajo Raya Agus Iswanto, S.STP menyampaikan, niat untuk mengembalikan fungsi bendungan Teso ini lahir dari kelompok masyarakat dan pemuda pecinta lingkungan yang di dukung pemerintah Desa Marsawa serta Pemerintah Kecamatan Sentajo Raya. Dimana selama 12 tahun bendungan ini dipenuhi aktivitas PETI yang menyebabkan airnya menjadi coklat keruh.
"Sejak dua bulan belakangan, kelompok masyarakat dan pemuda pecinta lingkungan yang didukung pemerintah desa dan kecamatan bersepakat menghentikan segala aktivitas PETI di bendungan ini dan mengembalikan fungsinya untuk kegiatan perikanan, pertanian dan pariwisata dengan cara bergotong royong membersihkan bendungan ini.
Karenanya kami mengharapkan dukungan Pemkab Kuansing, terutama melakukan pengaspalan jalan dari simpang masuk menuju bendungan sepanjang 2,5 km, pembangunan toilet umum dan mushalla ujar Agus.
Agus Iswanto juga menyampaikan, bahwa di bendungan Teso itu kedepannya juga akan di agendakan berbagai macam even. Yaitu, pacu jalur mini, lomba memancing, traker dan kegiatan kepramukaan.
Lebih lanjut dikatakan Agus, "Bahkan masyarakat sudah 100 orang yang mendaftar untuk berjualan di sekitar bendungan ini. Mereka antusias bilamana bisa diadakan berbagai even kegiatan di bendungan ini," ujar Agus Iswanto.
Hadir pada acara tersebut Kadis Pariwisata dan Kebudayaan DR.Indrasuandy, ST MT, Plt Kadis Lingkungan Hidup Rustam, Staf Ahli Eryswan S.Pi dan Ramli S.Sos, Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Masrul Hakim, Plt Kadis Perikanan Febri Kumara S.Pi dan tenaga ahli lingkungan dari Jepang Prof. Tomiyasu, Nagai dan Kodamatami dari Kagosika University.(Lipo*14)
Selain itu bendungan Teso ini sangat berpotensi untuk di jadikan objek wisata baru. Apa lagi di bendungan yang mempuyai luas 4.891 ha ini terdapat Balai Benih Ikan (BBI) yang bisa dijadikan sentra produksi ikan di Kabupaten Kuantan Singingi.
Hal itu disampaikan Bupati Mursini pada acara Promosi Gerakan Penyelamat Bendung Irigasi Batang Teso (WK), Ahad (28/10/2018) di Desa Marsawa, Kecamatan Sentajo Raya.
Pada acara tersebut sekaligus dilakukan penebaran benih ikan sebanyak 20.000 ekor terdiri dari ikan Patin, Baung, Tawas dan ikan mas dan penanaman pohon pelindung di pinggiran bendungan yang secara serimoni dilakukan Bupati H. Mursini.
Dalam arahannya, Bupati H.Mursini menuturkan, "Setelah bendungan ini dirusak oleh oknum yang tidak bertanggungjawab dengan cara melakukan aktivitas PETI di dalam bendungan, sekarang kita perlu menata dan memelihara bendungan ini, dan menjadikan bendungan ini prospek kedepannya baik untuk pengairan irigasi, perikanan maupun objek pariwisata.
Lanjut dikatakannya, Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi sangat mengapresiasi dan berterima kasih terhadap upaya masyarakat untuk mengembalikan fungsi bendungan Teso yaitu sebagai objek wisata, pengairan dan perikanan. Karena menurut Bupati Mursini bendungan ini dulunya airnya jernih dan salahsatu tempat tujuan wisata di Kabupaten Kuantan Singingi.
Mudah-mudahan dengan sudah tertata lokasi bendungan Teso ini akan menjadi objek destinasi wisata Kabupaten Kuantan Singingi. Selain itu dengan adanya objek wisata ini diharapkan akan dapat menambah penghasilan bagi masyarakat terutama masyarakat yang berada di lokasi ini harap Bupati H.Mursini.
Camat Sentajo Raya Agus Iswanto, S.STP menyampaikan, niat untuk mengembalikan fungsi bendungan Teso ini lahir dari kelompok masyarakat dan pemuda pecinta lingkungan yang di dukung pemerintah Desa Marsawa serta Pemerintah Kecamatan Sentajo Raya. Dimana selama 12 tahun bendungan ini dipenuhi aktivitas PETI yang menyebabkan airnya menjadi coklat keruh.
"Sejak dua bulan belakangan, kelompok masyarakat dan pemuda pecinta lingkungan yang didukung pemerintah desa dan kecamatan bersepakat menghentikan segala aktivitas PETI di bendungan ini dan mengembalikan fungsinya untuk kegiatan perikanan, pertanian dan pariwisata dengan cara bergotong royong membersihkan bendungan ini.
Karenanya kami mengharapkan dukungan Pemkab Kuansing, terutama melakukan pengaspalan jalan dari simpang masuk menuju bendungan sepanjang 2,5 km, pembangunan toilet umum dan mushalla ujar Agus.
Agus Iswanto juga menyampaikan, bahwa di bendungan Teso itu kedepannya juga akan di agendakan berbagai macam even. Yaitu, pacu jalur mini, lomba memancing, traker dan kegiatan kepramukaan.
Lebih lanjut dikatakan Agus, "Bahkan masyarakat sudah 100 orang yang mendaftar untuk berjualan di sekitar bendungan ini. Mereka antusias bilamana bisa diadakan berbagai even kegiatan di bendungan ini," ujar Agus Iswanto.
Hadir pada acara tersebut Kadis Pariwisata dan Kebudayaan DR.Indrasuandy, ST MT, Plt Kadis Lingkungan Hidup Rustam, Staf Ahli Eryswan S.Pi dan Ramli S.Sos, Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Masrul Hakim, Plt Kadis Perikanan Febri Kumara S.Pi dan tenaga ahli lingkungan dari Jepang Prof. Tomiyasu, Nagai dan Kodamatami dari Kagosika University.(Lipo*14)