Riau Inflasi 0,43 Persen Pada Oktober 2018

Riau Inflasi 0,43 Persen Pada Oktober 2018
Ilustrasi/int
Pekanbaru, LIPO - Badan Pusat Statistik menyatakan Provinsi Riau pada Oktober 2018 mengalami inflasi 0,43 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 135,72.

Kepala BPS Provinsi Riau, Aden Gultom di Pekanbaru, Kamis, mengatakan bahwa inflasi Riau Oktober 2018 terjadi karena ada kenaikan harga pada enam kelompok pengeluaran, dan yang paling tinggi adalah kelompok bahan makanan sebesar 1,44 persen.

"Komoditas yang memberikan andil terjadinya inflasi di Riau di antaranya adalah cabai merah," katanya.

Kelompok bahan makanan memberi andil inflasi sebesar 0,34 persen, dimana komoditas utama yang mengalami inflasi dan memberikan andil terbesar pada kelompok ini adalah cabai merah, beras, ikan serai, tomat sayur, ikan tongkol dan lainnya.

Sementara itu, komoditas yang memberi andil deflasi antara lain daging ayam ras, angkutan udara, telur ayam ras, bawang merah, dan ketimun.

Kelompok pengeluaran lainnya yang mengalami kenaikan harga antara lain kelompok sandang 0,34 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,31 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan kelompok kesehatan masing-masing sebesar 0,20 persen, serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,07 persen.

"Sedangkan satu kelompok mengalami deflasi, yaitu kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,24 persen," ujar Aden.

Secara keseluruhan Inflasi Tahun Kalender mencapai 1,72 persen, dan inflasi Year on Year (yoy) 2,61 persen. BPS menghitung inflasi Riau dari gabungan inflasi di tiga kota, yakni Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan.

Menurut Aden, dua kota mengalami inflasi, yakni Pekanbaru 0,46 persen, Dumai 0,50 persen, sedangkan Tembilahan deflasi 0,04 persen.

Ia mengatakan, dari 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK, 19 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Medan sebesar 1,44 persen, diikuti oleh Sibolga 1,24 persen, dan Bukittinggi 0,92 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Bandar Lampung sebesar 0,02 persen.

Sementara itu, deflasi terjadi di empat kota, yang tertinggi terjadi di Kota Bengkulu sebesar 0,74 persen.

Di Indonesia, dari 82 kota yang menghitung IHK, 66 kota mengalami inflasi, dengan yang tertinggi terjadi di Palu sebesar 2,27 persen,  kemudian Medan 1,44 persen, dan Sibolga 1,24 persen. Inflasi terendah terjadi di Kota Cilegon sebesar 0,01 persen.

Sementara itu deflasi terjadi di 16 kota, yang tertinggi terjadi di Kota Bengkulu yang mencapai 0,74 persen.(lipo*3/ant)


Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index