Harga Garam Anjlok karena Terlalu Banyak Impor dan Bocor, Menteri Susi Marah

 Harga Garam Anjlok karena Terlalu Banyak Impor dan Bocor, Menteri Susi Marah
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti/okz
JAKARTA, LIPO - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti buka suara terkait anjloknya harga garam di tingkat petani yang terjadi belakangan ini. Saat ini harga garam produksi rakyat kualitas unggul (KW I) ada di level Rp600 per kilogram (kg).

Sementara, untuk garam jenis KW II ada di level Rp500 per kg dan KW III sebesar Rp400 per kg. Padahal tahun lalu, harga garam sempat berada di atas Rp1.000 per kg

Menurut Susi, anjloknya harga garam ditingkat petani dikarenakan impor berlebih. Apalagi, garam impor ini sudah bocor di pasaran.

"Persoalan harga jatuh adalah impor terlalu banyak dan bocor. Titik. Itu persoalannya," ujarnya di Kantor Kementerian KKP, Jakarta, Kamis (4/7/2019).

Menurut Susi, seharusnya impor garam memang harus diatur, sehingga harga produksi petani bisa terserap selruhnya dan harganya bisa tetap dijaga.

"Kalau diatur impornya di bawah 3 juta ton kayak tempo hari kan harga di petani masih bisa Rp2.000, Rp1.500," ucapnya.

Namun selama ini yang terjadi adaah belum impor garam terlalu banyak, sehingga ini menyebabkan kebocoran dan harga garam ditingkat petani menjadi murah.

"Persoalannya impor terlalu banyak dan itu bocor," tandasnya.

Sebagai informasi, sebelumnya pemerintah mengalokasikan impor garam pada tahun 2018 yang sebesar 3,7 juta ton. Sementara untuk 2019, pemerintah mengalokasikan impor garam sebesar 2,7 juta ton.(lipo*3/okz)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index