RENGAT, LIPO - Setelah berjuang habis-habisan, sampan mini asal Kabupaten Kuantan Singingi (Riau) terhenti di hari ke Dua dalam Even Pacu Sampan Tradisional di tepian Simpang Tiga Danau Pau Desa Redang Kecamatan Rengat Barat Inhu. Jumat (04/10/19)
Dari awal sampan asal Kuansing ini bertekad menggondol juara umum. Namun, harapan tersebut pupus tak kala berhadapan dengan sampan dari Kabupaten tuan rumah (inhu)
Padahal, di hari pertama sampan Kuansing dengan gagahnya di gelanggang tuan rumah menunjukan kepiawaiannya dalam urusan dayung mendayung. Seketika kegagahannya hilang saat berlaga dengan beberapa sampan dari Kab Inhu.
Diantara sampan asal Kuansing yang sempat bertahan di hari ke dua adalah "Jangan Heran" Polsek Cerenti dan "King Kobra" Pulau Arau.
Khusus sampan "Jangan Heran" yang disponsori Polsek Cerenti harus mengakui ketangguhan sampan "7 Putri Dubalang Hitam" dari Desa Tambak di putaran ke dua. Mulanya kedua sampan yang sedang berpacu sama-sama keliatan menunjukan perlawanan. Sambil diiringin riuhnya tepuk tangan penonton di tepian, jalur 7 Putri Dubalang Hitam semakin meninggalkan haluan sampan Jangan Heran Polsek Cerenti.
Sampan "King Kobra" asal Kuansing lainnya juga harus mengakui keunggulan sampan Inhu asal Desa Sialang Dua Dahan Kecamatan Rengat Barat.
Konon, sampan asal Kuansing yang kalah di Tepian Simpang Tiga Danau Pau tersebut sempat ditakuti, nama besarnya terdengar sampai ke Hilir. Jalur tersebut merupakan sampan mini andalan dari Kabupaten Kuansing yang sempat mendapat juara even Pacu Jalur yang dilaksanakan di tepian Narosa Teluk Kuantan. Namun apa daya, sampan asal Kuansing tersebut harus mengakui keperkasaan anak pacuan Kab.Inhu.
Kepala Desa Redang Edi Suparman saat berbincang menuturkan, kegiatan even jalur mini kali ini sangat luar biasa, tepian sungai Indragiri dipadati ribuan penonton. Apalagi melihat semangat anak pacuan sangat luat biasa untuk meraih kemenangan.
"Sampan mini asal Kuansing habis pula, padahal disana mereka mendapat juara," kata Edi Suparman. (lipo*15)
GoogleNews
