Kembangkan Kegiatan Positif, Babinsa Diinstruksikan Olah Sabut Kelapa untuk Tanaman Vanili

Kembangkan Kegiatan Positif, Babinsa Diinstruksikan Olah Sabut Kelapa untuk Tanaman Vanili
Babinsa di jajaran Kodim 0314/Inhil mengikuti sosialisasi pengolahan sabut kelapa
TEMBILAHAN, LIPO - Seluruh Babinsa yang ada di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) diinstruksikan, untuk mengembangkan berbagai kegiatan positif di desa binaannya, seperti melakukan pengolahan sabut kelapa untuk tempat tanaman vanili.

Pernyataan tersebut disampaikan Dandim 0314/Inhil, Letkol Inf Imir Faishal melalui Pasi Teritorial, Kapten Inf Anwarsyah Siregar dalam sambutannya saat sosialisasi pengolahan sabut kelapa bagi Babinsa, di aula Graha Bhakti Makodim 0314/Inhil, Jalan Ahmad Yani Tembilahan Hulu, kemarin.

Dikatakannya, sosialisasi ini dilakukan untuk pembekalan kepada para Babinsa agar dapat mengembangkan kegiatan positif di wilayah tugasnya masing-masing.

"Dandim berharap kepada tim penyuluh agar melatih para Babinsa sampai tingkat kemampuan mahir dalam pengolahan dan pemanfaatan sabut kelapa ini, hingga menjadi salah satu media tanam untuk usaha vanili. Karena pada intinya rekan-rekan Babinsa adalah sebagai pilot projek bagi masyarakat," ujar Kapten Inf Anwarsyah Siregar.

Ia juga berharap kepada para Babinsa agar memahami dan memperhatikan arahan penyuluh, sehingga bisa mengembangkan kegiatan ini di desa, dengan melatih dan menjadikan masyarakat mandiri melalui usaha lokal pengolahan sabut kelapa dan usaha vanili. 

"Setidaknya para Babinsa dapat merubah mindset masyarakat, yang tadinya hanya berkebun, menjadi pengusaha kecil atau pengusaha lokal. Minimal bisa mengurangi kebiasaan masyarakat yang selalu bakar-bakar sabut di kebun. Kepada Babinsa juga dapat memperhatikan faktor keamanan saat mengolah sabut kelapa, karena kita berlatih berhadapan dengan mesin," pesan Kapten Inf Anwarsyah Siregar.

Untuk budidaya vanili di daerah Inhil memang harus menggunakan media tanam dari sabut, karena kalau di tanah vanili tidak akan bisa hidup disebabkan kadar tanah yang banyak mengandung zat asam tinggi serta airnya yang payau.

"Makanya kita belajar mengolah sabut dan membuat pot dari sabut serta media tanamnya dari sabut juga," terang Kapten Inf Anwarsyah Siregar.

Sementara itu, penyuluh mengungkapkan bahwa sabut kelapa yang telah diolah tidak akan terbuang sia-sia, karena serat panjang bisa digunakan untuk membuat sapu, serat pendek untuk kasur dan serbuknya untuk media tanam.

"Tujuan pengolahan sabut kelapa ini selain memanfaatkan sabut kelapa yang dibuang dan dibakar sia-sia, juga sebagai sarana menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat hingga masyarakat kita menjadi mandiri dalam meningkatkan taraf hidupnya. Dan ini merupakan solusi untuk memberdayakan masyarakat, bagaimana caranya sabut Kelapa menjadi berdayaguna di Inhil," kata Luki, salah seorang Penyuluh.

Dalam prakteknya, lanjut Luki, sabut kelapa harus direndam terlebih dahulu selama 12 jam atau sampai air betul-betul meresap ke dalam sabut Kelapa. Keuntungannya, bila sabut basah dapat terhindar dari kecelakaan kerja saat mengolah sabut menggunakan mesin, serat tidak mudah putus, karena serat yang panjang harganya lebih mahal, lebih mudah diolah serta tidak menimbulkan debu saat pengolahan.

Kegiatan tersebut juga diisi dengan praktek langsung cara membuat media tanam dari serbuk sabut dan perawatannya.(lipo*7)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index