PEKANBARU, LIPO -Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau diminta untuk introspeksi diri terkait tidak terpilihnya Stadion Utama Riau menjadi salah satu tempat pertandingan Piala Dunia U-20. Salah satunya, terkait perawatan stadion megah milih masyarakat Riau selama ini.
Demikian diungkapkan anggota Komisi V DPRD Riau, Agung Nugroho, Selasa (28/1). Dikatakan Agung, pihaknya merasa sedih kala mendapat informasi FIFA tidak memilih Stadion Utama Riau menjadi salah satu venue pertandingan Piala Dunia U-20 yang bakal diselenggarakan pada 2021 mendatang.
Stadion Utama Riau hanya menjadi tempat latihan atau training camp bagi Timnas Indonesia yang akan berlaga dalam turnamen tersebut.
“Tentu kita sedih. Yang kita harapkan itu, kita menjadi bagian dari lapangan yang dipertandingkan untuk Piala Dunia U-20,†ujar Agung Nugroho.
Kejadian ini, menurut dia, harus menjadi bahan introspeksi bagi Pemprov Riau. Menurut dia, ada persoalan tersendiri yang menyebabkan Stadion Utama Riau tidak terpilih menggelar pertandingan di kejuaraan bergengsi tingkat internasional tersebut.
“Akan tetapi ini jadi acuan kita untuk intropeksi diri,†sebut dia seraya mengatakan, Stadion Utama Riau merupakan stadion yang megah, namun tidak terawat. Hal ini harus diperhatikan Pemprov khususnya sebagai bahan intropeksi.
“Perawatannya sangat jauh minim. Ini harus jadi acuan ke depan. Tapi bagaimanapun dengan mendapatkan training camp, kita cukup bersyukur juga. Tapi kebdepan kita harus bersinergi bersama,†pungkas Ketua Fraksi Demokrat DPRD Riau itu.
Diketahui, FIFA telah menetapkan enam stadion yang akan jadikan tempat diselenggarakannya Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia. Dari enam stadion itu, tidak ada nama Stadion Utama Riau.
Adapun enam stadion yang dipilih tersebut adalah Gelora Bung Karno (Jakarta), Pakansari (Bogor), Manahan (Solo), Mandala Krida (Yogyakarta), Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan Kapten I Wayan Dipta (Bali).
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Zainudin Amali menjelaskan, Riau tidak gagal untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, namun FIFA telah lebih dulu menunjuk 10 stadion yang diajukan oleh PSSI untuk menjadi tuan rumah kejuaraan tersebut.
Dari 10 stadion itu, hanya 6 stadion yang resmi ditunjuk oleh FIFA sebagai tuan rumah. Sementara Stadion Utama Riau, belum ada ditinjau oleh tim dari FIFA maupun PSSI.
Kendati begitu, Stadion Utama Riau ditunjuk menjadi tempat pemusatan latihan bagi Timnas Indonesia. Tidak hanya itu, stadion kebanggaan masyarakat Riau itu dimungkinkan juga menjadi tempat pertandingan uji coba jelang Piala Dunia U-20 digelar.(lipo*3/hrc)
Demikian diungkapkan anggota Komisi V DPRD Riau, Agung Nugroho, Selasa (28/1). Dikatakan Agung, pihaknya merasa sedih kala mendapat informasi FIFA tidak memilih Stadion Utama Riau menjadi salah satu venue pertandingan Piala Dunia U-20 yang bakal diselenggarakan pada 2021 mendatang.
Stadion Utama Riau hanya menjadi tempat latihan atau training camp bagi Timnas Indonesia yang akan berlaga dalam turnamen tersebut.
“Tentu kita sedih. Yang kita harapkan itu, kita menjadi bagian dari lapangan yang dipertandingkan untuk Piala Dunia U-20,†ujar Agung Nugroho.
Kejadian ini, menurut dia, harus menjadi bahan introspeksi bagi Pemprov Riau. Menurut dia, ada persoalan tersendiri yang menyebabkan Stadion Utama Riau tidak terpilih menggelar pertandingan di kejuaraan bergengsi tingkat internasional tersebut.
“Akan tetapi ini jadi acuan kita untuk intropeksi diri,†sebut dia seraya mengatakan, Stadion Utama Riau merupakan stadion yang megah, namun tidak terawat. Hal ini harus diperhatikan Pemprov khususnya sebagai bahan intropeksi.
“Perawatannya sangat jauh minim. Ini harus jadi acuan ke depan. Tapi bagaimanapun dengan mendapatkan training camp, kita cukup bersyukur juga. Tapi kebdepan kita harus bersinergi bersama,†pungkas Ketua Fraksi Demokrat DPRD Riau itu.
Diketahui, FIFA telah menetapkan enam stadion yang akan jadikan tempat diselenggarakannya Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia. Dari enam stadion itu, tidak ada nama Stadion Utama Riau.
Adapun enam stadion yang dipilih tersebut adalah Gelora Bung Karno (Jakarta), Pakansari (Bogor), Manahan (Solo), Mandala Krida (Yogyakarta), Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan Kapten I Wayan Dipta (Bali).
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Zainudin Amali menjelaskan, Riau tidak gagal untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, namun FIFA telah lebih dulu menunjuk 10 stadion yang diajukan oleh PSSI untuk menjadi tuan rumah kejuaraan tersebut.
Dari 10 stadion itu, hanya 6 stadion yang resmi ditunjuk oleh FIFA sebagai tuan rumah. Sementara Stadion Utama Riau, belum ada ditinjau oleh tim dari FIFA maupun PSSI.
Kendati begitu, Stadion Utama Riau ditunjuk menjadi tempat pemusatan latihan bagi Timnas Indonesia. Tidak hanya itu, stadion kebanggaan masyarakat Riau itu dimungkinkan juga menjadi tempat pertandingan uji coba jelang Piala Dunia U-20 digelar.(lipo*3/hrc)