Dianggap Merusak Lingkungan Ketua BPD & Warga Gerebek Pekerjaan Galian C

Dianggap Merusak Lingkungan Ketua BPD & Warga Gerebek Pekerjaan Galian C
Kondisi lingkungan diduga akibat aktivis pekerjaan Galian C /LIPO 
TELUK KUANTAN, LIPO - Pekerjaan Galian C yang berlokasi di Desa Koto Kombu, Kecamatan Hulu Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi, di gerebek oleh Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Lubuk Ambacang, Rabu (11/03).

Ketua BPD Noprijon, menjelaskan, alasan dilakukannya penggerebekan tersebut, karena aktivitas pekerjaan Galian C yang tepatnya berada di Pulau Tempurung dianggap sudah berdampak tidak baik terhadap lingkungan Desa dan sekitarnya. 

"Iya. Saya didahulukan selangkah oleh masyarakat, wajib melakukan sesuatu. Dan saya minta galian batu yang dilakukan di Sungai Kuantan di Pulau Tempurung itu dihentikan," ujar Noprijon seperti dikutip dilaman riaupos.co.

Karena aktivitas Galian C dianggap merusak lingkungan, ia tidak menginginkan lagi ada aktivitas galian C di Sungai Kuantan

"Itu lokasinya antara dua desa. Koto Kombu dan Lubuk Ambacang. Pulau Tempurung itu ada di Desa Koto kombu. Dan dampaknya tentu juga ada Desa Lubuk Ambacang, harapan kami atas izin apapun tetap dihentikan,” jelasnya.

Naprijon mengatakan, dirinya merasa terpanggil untuk melakukan penertiban, karena menurut informasi masyarakat, bahwa ada tambang pasir dan batu di Pulau Tempurung. Ia pun menanyakan keberadaan aktivitas yang bisa merusak Sungai Kuantan tersebut.

"Masalah izin atau tidak. Kita tidak sampai ke situ. Cuma, dampaknya mungkin langsung ke Lubuk Ambacang. Seperti, jalan Lubuk Ambacang menuju Lubuk Jambi akan rusak. Kalau lewat situ. Kalau lewat Serosa, jalan Koto Kombu menuju Serosa akan rusak. Sebab yang lewat situ melebihi tonase," ungkapnya.

Dia menjelaskan, aktivitas tersebut sangat merugikan masyarakat. Apalagi Pulau Tempurung itu adalah aset bersejarah. 

“Dulu ada pertempuran sengit situ melawan Belanda. Apa itu mau kita rusak, atau dihilangkan seenaknya?" sambungnya.

Saat penggerebekan, terdapat sejumlah alat berat yang standby di lokasi bersiap mengeruk bebatuan yang ada di Sungai Kuantan.

Terpisah, ninik mamak yang bergelar Datuk Songgo, Safrudin, yang juga selaku pucuk adat IV Koto Lubuk Ambacang, mengaku tidak mengetahui adanya aktivitas galian C di Koto Kombu. 

"Mereka kan seharusnya melapor juga ke desa, ninik mamak. Ini seperti tidak bertuan saja negeri ini. Saya sebagai pucuk adat, malahan tidak tahu," kata Safrudin.

Kapolsek Hulu Kuantan, Iptu Alchusori SH MH saat dikonfirmasi awak media mengaku baru mengetahui aktivitas tersebut. 

"Saya tidak tahu ada galian C. Saya baru tahu setelah ada ribut-ribut. Ini sudah saya laporkan ke Pak Kapolres. Dan ini tentu secepatnya ditindaklanjuti," ujar Alchusori. (lipo*1/RPC) 

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index