Semburan Gas dari Galian Sumur Bor di Inhu Mudah Terbakar, Warga Dilarang Mendekat

Semburan Gas dari Galian Sumur Bor di Inhu Mudah Terbakar, Warga Dilarang Mendekat

RENGAT, LIPO - Pertamina EP Asset 1 Lirik Field dan Dinas ESDM Provinsi Riau, meninjau langsung kejadian fonemena langka. Saat warga melakukan pengeboran sumur di Desa Bukit Petaling, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), dari dalam lubang hasil pengeboran mengluarkan Gas setelah kedalaman lebih kurang 100 meter.

Peninjauan yang dilakukan Pertamina untuk memastikan kandungan gas yang keluar dari lubang sumur. Apakah berbahaya atau tidak. Setelah dilakukan pengecekan, zat terkandung dalam gas merupakan zat mudah terbakar namun tidak beracun.

"Dari hasil pengecekan sejak tadi malam dengan gas detektor, tidak ada kandungan gas beracun. Namun kami menghimbau agar warga tidak melakukan aktivitas terlalu dekat dengan lokasi sumur terlebih menggunakan barang yang dapat menimbulkan percikan api." terang Candra Widiatmoko, pjs HSSE Assistant Manager PEP Lirik.

Lebih lanjut penjelasan Pertamina EP Asset 1 Lirik Field oleh Kurniawan Triyo Widodo selaku Lirik Field Manager menuturkan akan tetap memantau sumur tersebut dalam beberapa waktu ke depan.

"Dari hasil peninjauan lapangan memang tidak ada fasilitas PEP Lirik yang ada di desa tersebut, sehingga meyakinkan kita bahwa gas yang keluar memang dari lapisan yang telah ditembus bor sumur air tersebut." ucapnya.

Sementara itu, Sekertaris Dinas ESDM Provinsi Riau H Mariyanto mengatakan pengukuran dilakukan oleh pihak PT Pertamina lirik didampingi Polsek Rengat Barat, Bhabinkamtimas Desa, Danramil, Bhabinsa, KPBD dan pihak terkait. Pengukuran dilakukan pada radius 30 meter.

"Jadi kesimpulannya, jarak gas terdektesi 50 cm dari sumur. Gas yang terdektesi adalah gas mudah terbakar dan tidak beracun, untuk sementara kami memberikan rekomendasi menghentikan pekerjaan pengeboran sumur, tidak menyalakan api terbuka dan tidak menggunakan handphone disekitar titik sumur, intinya dari jarak radius lebih kurang 15 meter dari titik sumur tidak melakukan aktifitas berhubungan dengan api," ucap H Maryanto.

Masih kata Maryanto, jenis Gas yang dikeluarkan ini merupakan jenis gas menyebar, berbahayanya ketika dimalam hari. Maka untuk sekitar Sumut bor agar tidak ada yang menghidupkan kompor.

"Terutama dimalam hari, jangan menghidupkan kompor. Karena gas ini sifatnya menyebar dan kalau malam hari gas turun di bawa embun, rentan akan penyamarannya," kata nya.

Sementara ini, dilokasi pengeboran sumur Bor milik Bumdes sudah terpasang gari Police Line dengan radius 10-15 meter oleh pihak kepolisian.

Purna Windra selaku kepala Desa Petaling Jaya mengucapkan terimakasih atas bantuan dari Pertamina EP Lirik Field dalam penanganan fenomena ini. 

"Awalnya sumur ini di bor untuk keperluan sumber air bersih di wilayah kami, sekitar kedalaman 100 meter keluar bunyi dan semburan gas dari dalam sumur. Tapi alhamdulillah sudah dilakuan pengecekan dan penjelasan dari pihak Pertamina EP, selanjutnya kami akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Pertamina EP dalam beberapa waktu ke depan untuk pemantauan sumur untuk memastikan keadaan tetap aman." pungkas Windra. (*15)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index