Gubernur & Kejati Riau Didemo, Minta Usut Dugaan Penyelewengan Dana Covid-19 & Jual Beli Jabatan

Gubernur & Kejati Riau Didemo, Minta Usut Dugaan Penyelewengan Dana Covid-19 & Jual Beli Jabatan

LIPO - Ratusan massa dari Aliansi Mahasiswa dan Pemuda se-Provinsi Riau lakukan unjuk rasa di Kantor Gubernur Riau, Jumat (18/09). Mereka menyampaikan dua tuntutan di hadapan Jenri Salmon Ginting, pertama terkait soal anggaran penanganan Covid-19 sebesar Rp400 miliar lebih, dan kedua dugaan jual beli jabatan dan pengangkatan mantan narapidana Indra Satria Lubis yang bertentangan dengan UU Nomor 4 Tahun 2014 tentang ASN.

Aksi mereka diterima oleh Asisten I Setdaprov Riau Jenri Salmo Ginting.Terkait tuntutan massa itu, Jenri Salmon Ginting mengatakan, pihaknya akan menerima tuntutan mahasiswa terkait persoalan tersebut, dan akan disampaikan ke pimpinan yakni Gubernur Riau.


"Kami menerima tuntutan adik-adik mahasiswa. Pertama ada mekanisme yang harus dilalui tentang penyaluran dana Covid-19. Artinya ada yang harus diselesaikan dulu baru bisa dicairkan. Tentu saya tak bisa jawab secara rinci, karena itu kewenangan Dinas Kesehatan," katanya.


"Kemudian soal lelang jabatan, saya juga akan sampai ke pimpinan, dan saya hanya menerima aspirasi adik-adik mahasiswa dan pemuda sekalian," singkatnya sambil menerima lembaran tuntutan aliansi mahasiswa dan pemuda Riau.

Lakukan Aksi di Kejati Riau

Setelah menggeruduk kantor Gubernur Riau, ratusan pengunjukrasa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Se-Provinsi Riau selanjutnya bergeser ke Gedung Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau.

Dalam aksinya di Kejati Riau tuntutan massa yang menggunakan pakaian serba hitam ini masih sama yaitu menuntut untuk ditindaklanjutinya laporan mereka mengenai dugaan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang ada di Provinsi Riau.


Sama halnya dengan pada saat melakukan long march ke Kantor Gubernur Riau, ratusan massa ini juga menyalakan petasan, kembang api dan flare.

Namun di Kejati mereka tidak terlalu lama. Setelah menyampaikan aspirasinya, ratusan massa berpakaian hitam ini langsung membubarkan diri.

Diberitakan sebelumnya, ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Riau melakukan aksi di depan kantor Gubernur Riau, Jumat (18/9/2020). 

Sebelum menyampaikan orasinya, ratusan massa longmarch dari samping Perpustakaan Soeman HS Pekanbaru menghidupkan mercun, bunga api dan flare.  


Kedatangan massa menuntut kasus jual beli jabatan di lingkungan Pemprov Riau. Hal itu terkait Indra Satria Lubis merupakan mantan narapidana (Napi) yang dilantik sebagai pejabat di lingkungan Pemprov Riau beberapa waktu lalu. 

"Pasangan Syamsuar, Edy Natar Nasution telah memperjualbelikan jabatan. Telah melantik seorang mantan napi, tidak pantas memimpin Riau lagi," teriak koordinator aksi, Doli dalam orasinya. 

"Pemberlakuan regulasi tak ada gunanya hanya sebagai embel-embel. Dimana Edy Natar telah mengangkat narapidana sebagai pejabat kembali," teriak orator lainnya, Riski dalam orasinya.  (*1)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index