DLH Inhu Ungkap Temuan di PT SSS Terkait Limbah Aliri Sungai

DLH Inhu Ungkap Temuan di PT SSS Terkait Limbah Aliri Sungai
Kepala Dinas DLH Inhu, Ir. Selamat/LIPO
RENGAT, LIPO - Teka teki terkait adanya dugaan limbah mengaliri sungai di Lubuk Batu Jaya (LBJ), Inhu, Riau, perlahan mulai terkuak. 

Berdasarkan keterangan pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), bahwa sampel yang diambil Gakkum KLHK di Sungai Lubuk Batu Jaya (LBJ), Pabrik PT Sanling Sawit Sejahtera (SSS) diduga keluarkan limbah.

Kepala Dinas DlH Inhu Ir. Selamat mengatakan, limbah yang dialirkan ke sungai merupakan limbah dari tumpukan Jangkos, bukan dari Ipal. Dan dijelaskannya, saat ini perusahaan sudah memperbaiki tumpukan Jangkos nya agar disaat hujan turun tidak mengaliri aliran sungai.

"Dari hasil sampel yang diambil Gakkum berita acara sudah keluar, itu limbah Jangkos bukan limbah dari Ipal, limbah mengalir saat hujan turun maupun air naik.  Makanya air tampak berminyak. Kalau pabrik PT SSS sendiri memiliki 14 kolam penampung limbah Ipal dan 7 yang baru terisi, pengelolahan limbahnya sudah bagus," Jelas Kepala Dinas DLH Inhu,(02/03/2021).

Terkait adanya temuan ikan mati mengapung di sungai tersebut apakah disebabkam oleh limbah perusahan, dikatakan Selamat, masih menunggu hasil laboratorium di Pekanbaru.

"Kalau sampel hasil yang kita ambil kemarin belum keluar, saat ini anggota sedang di Pekanbaru mengecek hasilnya," Ungkapnya lagi.

Ketika ditanyakan kepada Kepala Dinas, apakah PT SSS memiliki labor pengecekan limbah tersendiri, Ir. Selamat menjelaskan tidak ada, hanya memiliki Tenaga Ahli Lingkungan saja.

Disisi lain, Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Sampah Limbah dan Peningkatan DLH Inhu, Joni Maryanto, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp, dirinya mengaku sedang Dinas di Pekanbaru.

"Saya sedang di Pekanbaru, Sampel sudah di kirim ke Labor. Kita tunggu saja 1 atau 2 Minggu kedepan, baru nanti hasil kita verifikasi untuk mengetahui kandungannya," tutup Joni Maryanto. (*15)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index