Belum Lama Selesai Dibangun, Ruas Jalan Dalam Kota Air Molek Rusak Lagi

Belum Lama Selesai Dibangun, Ruas Jalan Dalam Kota Air Molek Rusak Lagi
foto: istimewa
AIR MOLEK, LIPO - Kendaraan melebihi tonase yang melintas di Jalan Sudirman, Kecamatan Pasir Penyu tidak hanya membuat resah pengguna jalan. Tapi juga membuat ruas jalan dua jalur, terutama yang baru selesai pembangunannya awal tahun ini mulai terlihat rusak di beberapa titik.

Akibat dilewati truk-truk besar tersebut, Jalan Sudirman di dalam kota Air Molek pun mulai terlihat hancur. Padahal jalan tersebut, khususnya jalur dua, baru saja rampung dibangun dan menjadi kebanggaan warga Pasir Penyu. 

Berawal dari keresahan ini, beberapa tokoh masyarakat dan elemen organisasi di Kecamatan Pasir Penyu menggelar pertemuan secara spontan pada Jumat (28/5) malam, di Bakmi Jowo Mbak Bunga Air Molek. 

Dari pertemuan yang dihadiri lebih dari 30 orang tersebut, terbentuklah Forum Penyelamat Aset Negara (FPAN) Kecamatan Pasir Penyu. Forum ini akan mewadahi aksi-aksi yang dilakukan terkait upaya penyelamatan jalan dalam kota Air Molek ke depan. 

H Deki Ersanda SE MM yang dipercaya sebagai Wakil Ketua Forum ini menyampaikan, bahwa pertemuan spontan ini sebagai wujud kecintaan masyarakat Pasir Penyu terhadap daerahnya. 

"Kita senang Pemprov Riau telah membangun kembali jalan dua jalur di Kecamatan Pasir Penyu. Aset negara ini dibangun dengan uang rakyat yang tak sedikit. Tapi kita sayangkan, belum lama jalan itu dibangun sudah banyak yang hancur akibat dilalui kendaraan bertonase besar," kata Deki Ersanda. 

Deki melanjutkan, kendaraan yang melebihi daya angkut yang melintas di jalur dalam kota ini sangat merugikan masyarakat Pasir Penyu. 

"Melihat kondisi ini, kita tergerak untuk melakukan aksi simpatik atau damai yaitu menghimbau para pengusaha yang memiliki angkutan berat ini untuk tidak lagi melewati Jalan Sudirman Air Molek," ujar Deki. 

"Kita minta mereka menggunakan Jalan Elak   saja," kata Deki melanjutkan. 

Deki berujar, bahwa aksi ini tidak bermaksud untuk mengganggu kelangsungan bisnis perusahaan-perusahaan tersebut. 

"Tapi kita juga tak mau aset negara yang kita sayangi ini hancur," ujar Deki yang kerap aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial keagamaan ini. 

Dalam pertemuan yang berlangsung hingga dini hari tersebut Ketua FPAN dipercayakan pada H Usli Syarif, Wakil Ketua H Deki Ersanda dan Hamdan, Sekretaris Hendra Gunawan, serta Humas H Harpen.

Sementara itu H Hatta Munir, Alimanto M.Pd, M Ali Fauzi SH, Junaidi, dan Askariadi sebagai penasehat. 

Selanjutnya dalam pertemuan tersebut juga membuahkan kesepakatan yang berisi 3 poin, diantaranya:

1. Sepakat membentuk forum

2. Forum akan mensomasi perusahaan yang memiliki kendaraan truk angkutan yang melebihi tonase kapasitas jalan melalui surat resmi dari forum yang isinya meminta kendaraan yang muatannya melebihi kapasitas jalan, mulai tanggal 1 Juni 2021 tidak dibenarkan melintasi jalan dalam Kota Air Molek. Dan harus melewati jalan Elak Batu Gajah - Sungai Karas Lirik begitu juga sebaliknya.

3. Forum sepakat membuat pos penjagaan 24 jam untuk mengarahkan kendaraan truk bertonase berat ke arah Jalan Elak Desa Batu Gajah Airmolek

4. Forum membuat himbauan melalui spanduk sebanyak 4 lembar untuk dipasang di simpang Jalan Elak dan Simpang Sungai Karas. (*2)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index