Komisi III DPRD Inhu Tindaklanjuti Laporan Warga Soal Dugaan Sungai Dicemari Limbah

Komisi III DPRD Inhu Tindaklanjuti Laporan Warga Soal Dugaan Sungai Dicemari Limbah

INHU, LIPO - Komisi III DPRD Indragiri Hulu (Inhu) Riau melakukan turun lapangan, dan langsung mendengarkan keluhan para nelayan dan Pelanggan PDAM, Kamis (19/08/2021).

Turun lapangan ini untuk menyikapi adanya laporan masyarakat bahwa air Sungai Batang Lalo berminyak, yang diduga akibat pencemaran limbah. 

Elda Suhanura mengatakan, belum lama ini ada keluahan masyarakat terkait air sungai Batang Lalo yang mengaliri Sungai Perkebunan Sei Lala, Pasar Sungai Lala, Kuala Lala, Kelawat dan Embung PDAM di Desa Rimpian, diduga dicemari limbah.

"Ada keluahan dari warga. Mereka mengeluhkan air diduga sudah tidak layak konsumsi akibat dugaan pencemaran limbah. Maka kami komisi III DPRD Inhu langsung turun mendengarkan keluhan tersebut dari masyarakat, apakah keluhan mereka benar atau tidak. Akan kita tindaklanjuti," Ungkap Sekertaris Komisi III DPRD Inhu Elda Suhanura, dari Fraksi Golkar.

Terkait adanya dugaan limbah, Ia menjelaskan, akan menyerahkan ke pihak Dinas Lingkungan (DLH) Inhu.

"Membuktikan apakah sungai dan embung tercemar limbah atau tidak nya semua butuh proses dan nantinya pihak DLH lah yang tau melalui Uji Sampel. Kalau untuk dugaan itu tercemar limbah perusahaan boleh saja, masih mengedepankan praduga tak bersalah sebelum uji sampel dikeluarkan oleh pihak dinas terkait, nah sekarang apapun yang menjadi keluhan semua masyarkat nantinya akan kami tindaklanjuti. Ini sudah menjadi tugas Komisi III mengawal soal perkembang dugaan limbah yang mencemari sungai batang lalo dan embung PDAM," Kata Elda, didampingi anggota Komisi Yusrizal, Haditrias Prananda dan Ir H Adek Chandra.

Khairul Ali, didampingi Ketua BPD Desa Rimpian Rahmadi, Tokoh Masyarakat dan perwakilan 5 Desa, Desa Pasar Sungai Lala, Kelawat serta Desa Sei Lala, mengungkapkan, bahwa air Sungai Batang Lalo sudah tidak layak lagi di Konsumsi, karena berminyak dan berbau tak sedap, yang diduga limbah PKS. (*15)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index