BKH PGRI Riau Kritisi Pengumuman Kelulusan PPPK Tahap Satu Kemendikbudristek

BKH PGRI Riau Kritisi Pengumuman Kelulusan PPPK Tahap Satu Kemendikbudristek

PEKANBARU, LIPO - Hasil pengumuman kelulusan PPPK guru tahap I yang keluarkan Kemendikbudristek menuai kritikan dari Pengurus Badan Khusus Honorer Persatuan Guru Republik Indonesia (BKH PGRI) Provinsi Riau.

Wakil Ketua PGRI sekaligus Ketua BKH PGRI Riau Eko Wibowo mengatakan, setelah diamati di lapangan, ditemukan jumlah formasi tidak sesuai dengan yang dibutuhkan. Kemudian, temuan yang lain tidak tersedianya formasi di tingkat pendidikan menengah sepeti SMA/SMK di Kota Pekanbaru.

"Kita kecewa dengan hasil tes PPPK guru tahap I yang dilaksanakan Kemendikbudristek," kata Eko, Rabu (13/10/21).

Kemudian dikatakan Eko, guru di sekolah induk kurang mampu bersaing dengan guru noninduk pada PPPK 2021 tahap I (tidak mencapai passing grade), sementara guru noninduk yang mencapai passing grade juga dinyatakan lulus.

Berdasarkan relese tertulis yang dikirimkan Eko, setidaknya ada tujuh tuntutan menyikapi temuan dilapangan tersebut, yaitu:

1. Menambah jumlah formasi setiap tingkatan seperti SD, SMP, SMA/SMK sesuai dengan jumlah guru yang purnabakti.

2. Guru yang lulus passing grade kembalikan ke sekolah induk yang membutuhkan guru.

3. Perlunya penambahan afirmasi seperti guru yang memiliki serdik, usia 35 tahun ke atas, guru honorer K2, dan masa kerja lama mengabdi (5 ,10 ,15 dan 20 tahun).

4. Formasi disesuaikan dengan kebutuhan sekolah induk seperti di tingkat SD, SMP, SMA/SMK. 

5. Pengangkatan guru PPPK diprioritaskan bagi guru yang sudah memiliki NUPTK.

6. Pengangkatan langsung bagi guru honorer yang sudah berusia 50 tahun dan masa mengabdi lebih 10 tahun.

7. Pengangkatan langsung bagi honorer pada sekolah induk sesuai kebutuhan guru.

BKH PGRI Provinsi Riau kata Eko akan mendorong PB PGRI, Komisi X DPR RI, Komisi II DPR RI agar bisa direspon tuntutan yang disampaikan.

"Kami berharap kepada PB PGRI, Komisi X DPR RI, Komisi II DPR RI, Komite III DPD RI agar merespons aspirasi guru honorer seluruh Indonesia dan menyampaikan kepada Mendikbudristek Nadiem Makarim," ujar Pak Eko. (*1/***)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index