Beri Pembinaan, Diskop dan UKM Inhil Sambangi Warung Snack Naya di Tembilahan

Beri Pembinaan, Diskop dan UKM Inhil Sambangi Warung Snack Naya di Tembilahan

INHIL, LIPO - Jajaran Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Diskop dan UKM) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) menyambangi Warung Snack Naya yang terletak di Jalan Sri Gemilang Tembilahan.

Kedatangan rombongan yang dipimpin Kepala Diskop dan UKM Ir H Tengku Eddy Efrizal MP diwakili Kepala Seksi (Kasi) Pengembangan, Penguatan dan Perlindungan Usaha Kecil, Aldi Kusnandar ini disambut langsung oleh pemilik Warung Snack Naya, Epi Nurlinda.

Pada kesempatan tersebut, Kasi Pengembangan, Penguatan dan Perlindungan Usaha Kecil Diskop dan UKM, Aldi Kusnandar mengatakan, kedatangannya bersama rombongan bertujuan untuk melakukan monitoring dan pembinaan langsung ke Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Kabupaten Inhil.

Mungkin gambar 6 orang, orang duduk dan dalam ruangan
"Kita berkomitmen untuk terus mendukung upaya seluruh UMKM dalam membangun, mengembangkan dan memajukan usahanya," ujar Aldi Kusnandar, beberapa waktu lalu di Tembilahan.

Sebelumnya, Kepala Diskop dan UKM Inhil, Ir H Tengku Eddy Efrizal MP menyatakan, dalam upaya mewujudkan perekonomian yang seimbang dan selaras, dibutuhkan peran yang lebih besar dari UMKM sebagai kegiatan ekonomi kerakyatan yang masih sangat memerlukan iklim usaha yang kondusif, pembinaan dan pengembangan, maka diperlukan perhatian yang lebih besar untuk mengarahkan kemitraan usaha, baik terhadap koperasi, lembaga keuangan dan perusahaan besar yang peduli terhadap UMKM.

Mungkin gambar 3 orang, orang berdiri, orang duduk dan kerudung
Apalagi, pengembangan UMKM merupakan bentuk usaha yang dilaksanakan oleh sebagian besar masyarakat dan memiliki peran yang strategis dalam mewujudkan struktur perekomian yang dapat berpengaruh terhadap pembentukan struktur ekonomi nasional.

"Prinsip usaha mikro, kecil dan menengah merupakan penumbuhan kemandirian, kebersamaan dan kewirausahaan untuk berkarya dengan prakarsa sendiri," ujar Tengku Eddy dalam sambutannya saat membuk sosialisasi program kemitraan antara lembaga perbankan dan non perbankan dengan UMKM, beberapa waktu lalu.

Mungkin gambar 1 orang, duduk, berdiri dan luar ruangan
Secara prinsip, dalam rangka pengembangan tingkat kemandirian dan profesionalisme, setiap pelaku usaha untuk pengelolaan usahanya diberikan pembekalan beradaptasi dengan pasar, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan usahanya.

"Dalam rangka pemberdayaan UMKM perlu dukungan dari pemerintah, yaitu membantu menumbuhkan iklim usaha melalui sumber pembiayaan untuk dapat mengakses kredit perbankan dan lembaga keuangan selain bank. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dapat menyediakan pembiayaan dari penyisihan bagian laba tahunan yang dialokasikan kepada UMKM dalam bentuk pinjaman, hibah dan pembiayaan lainnya," tambah Tengku Eddy.

Mungkin gambar 1 orang, makanan dan teks yang menyatakan 'Maya WARUNG dan Amplang Udang'
Sedangkan KUR adalah kredit/pembiayaan yang diberikan oleh perbankan kepada UMKM bertujuan untuk meningkatkan kapasitas daya saing UMKM, mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja serta menanggulangi kemiskinan.

"Diharapkan pelaku UMKM dapat memanfaatkan fasilitas kredit yang diberikan pemerintah guna mendapatkan akses pembiayaan untuk memperkuat kemampuan modal usaha," harap Tengku Eddy. (*7)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index