ROHIL, LIPO - Guna neningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Rohil banyak berharap dengan bantuan pusat, salah satunya melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik, Dana Bos dan Dana Bos Kinerja Bagi Sekolah yang Lulus sebagai sekolah penggerak.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Rohil H M Nurhidayat,SH,MH, Rabu (31/8/2022) di Bangansiapiapi.
"Melalui dana inilah para guru membuat pelatihan pembelajaran, dan ini salah satu upaya untuk menambah pengetahuan guru dalam pembelajan dan kami dari pihak dinas tetap hadir dan memberikan motivasi, karna kami tau persis harusnya hal seperti ini di akomodir pemerintah daerah melalui APBD," Jelasnya.
Lanjut Dayat, kami paham betul dengan kondisi APBD Rohil saat ini tidak memungkinkan, tidak ada jalan lain hanya melalui dana pusat.
Dayat juga menjelaskan, setiap tahun Kabupaten Rohil meningkat penerimaan DAK Fisik, mengapa demikian?, karena Rohil sangat membutuhkan dan pelaksanaan dana tersebut sukses pelaksanaannya tidak terkendala.
"Dari 2020 Rohil mendapat sebesar 23 M, 2021 mendapat 51M, 2022 mendapat 60M. Mudah mudahan 2023 bisa lebih tinggi lagi tergantung dari pihak sekolah sebenarnya rajin meng-apload dapodiknya," Paparnya
Lanjut Mantan Kadis Inspektorat ini, bahkan pihaknya mengambil inisiatif, ketika dimasa limit penutupan dapodik semua operator sekolah diberikan pembelajaran agar dapodik-nya tidak salah dan memudahkan mendapatkan bantuan tersebut.
"DAK ini tidak sama dengan APBD, walaupun sekolah butuh bantuan, jika Kepala Sekolahnya tidak rajin meng-apload tidak meng-update dapodiknya dana tersebut tidak bakalan dapat, ditambah lagi pihak sekolah tidak punya operator, hanya mengharapkan operator sekolah lain lebih bahaya lagi," Imbuhnya.
"Operator ada, tapi tidak menguasai hanya mengatas nama saja. Kalau sudah seperti ini, kadang-kadang sering terjadi kesalahan dilimpahkan ke pihak Dinas, makanya banyak Sekolah tidak bisa mendapatkan bantuan tersebut, padahal prosesnya sama seluruh Indonesia," ujanya lagi.
Di akui Dia, tiga tahun belakangan ini Rohil menerima jumlah dana DAK terbanyak untuk pendidikan dalam hal fisik, dan ini perlu di apresiasi.
Pria kelahiran Bagan Punak ini juga menegaskan, selain bantuan DAK, juga ada bantuan pemerintah melalui Balai Provinsi Riau, Dana PUPR Pusat, hal ini sepenuhnya Provinsi yang menjunjung secara langsung pembangunan sekolahnya lengkap dengan pagarnya. Di Rohil hanya ada satu Sekolah di bangun melalu dana tersebut yakni sekolah di Kecamatan Sinaboi.
Terkait tenaga guru, mantan Camat Bangko ini menjelaskan, sampai hari ini Gurus ASN sebanyak 3170 dibantu dengan 1788 honor Daerah di lapangan ditambah honor Komite. Dari 1788 Honor daerah tahun ini di angkat menjadi P3K sebanyak 976 orang.
"Alhamdulillah pak Bupati pada tahun ini masih di buka peluang P3K untuk gelombang ke tiga sesuai dengan permasi sebangan 113 orang Sesuai kebutuhan sekolah," Katanya.
Seperti diketahui guru P3K tidak boleh pindah tugas karena pengangkatan pegawai sesuai dengan perjanjian kerja
"Kami senang dengan pengangkatan P3k ini artinya permasalahan kekuarangan guru di Rokan Hilir secara beransur akan selesai," Tegasnya.
"Tapi dengan sistim pengangkatan guru melalu PNS dan CPNS, kami mengira tidak akan menyelesaikan masalah, karena besar kemungkinan setelah PNS 100% bersangkutan akan mengajukan pindah tugas dengan berbagai alasan," Jelasnya.
Dayat juga menjelaskan, untuk tenaga pendidik (Guru) sekarang ini minimal tamatan serata satu S1, karena peluang kedepan terbuka lebar untuk menjadi PNS atau P3k.
"Dan harus di ingat tidak semua bisa tamatan S1 bisa mengajar, jika di satu sekolah butuh guru sebanyak 10 orang, dan guru tersebut harus mencukup jam mengajarnya," Tutupnya. (*1)
GoogleNews
.jpeg)
