Honorer Kuansing Bernama Indah Curi Perhatian Publik, Terkenal Tapi Sosoknya Entah Dimana

Honorer Kuansing Bernama Indah Curi Perhatian Publik, Terkenal Tapi Sosoknya Entah Dimana
Ilustrasi/F: int

LIPO - Nama Indah mendadak jadi buah bibir di kalangan warga Kuansing. Wanita yang diduga bekerja sebagai tenaga honorer di Pemkab Kuansing, dianggap ada namun ia tak teraba entah dimana. Tak hanya itu, sosok Indah kian menjadi misteri ketika namanya menyeruak wangi bak bunga, namun keberadaannya banyak dipertanyakan.

 

Nama Indah juga wara-wiri di berbagai media, tak ubahnya seperti sosok artis karbitan yang ngetop dalam semalam kemudian lenyap ditelan bumi. Ia viral, namun publik hanya mampu mengimajinasikan Indah berupa bayangan tubuh semampai, rambut lurus, hidung bangir dan lesung pipit melekat. Namun, Indah kembali hanya sosok misterius seperti angin, terasa tapi tak bisa digenggam. 

 

Tak hanya itu, idiom paling sadis disematkan kepada sosok Indah yakni 'honorer siluman' dimana ia dianggap menikmati gaji setiap bulan bahkan ada usulan kenaikan honorer hingga Rp 2,4 juta yang kemudian menjadi perdebatan. Apa mungkin dibenarkan oleh Undang-Undang? tentang pegawai honorer yang tak pernah masuk mengisi list absen pegawai, namun namanya tercatat menerima honor bulanan dan diduga mendapat naungan dari Sekda Kuansing. 

 

Tim liputanoke.com mencoba menjelajahi mencari informasi dijajaran pejabat Pemerintahan Kuansing untuk melacak siapakah sosok Indah yang mampu membuat geger masyarakat Kuansing? Ia menjadi terkenal tapi sosoknya seakan ilusi, ini menjadi menarik. 

 

Menurut informasi dari Kabag Umum Setda Kuansing, Pebri Mahmud menjelaskan, bahwa Indah bukanlah seperti sosok yang dibayangkan, namanya ada orangnya tidak ada. Saat disinggung rumor  'honorer siluman bernama Indah', dia membantah.

 

"Sebenarnya tidak ada 'honorer siluman', honorer itu kan ada penugasan sebagai ajudan, ada juga pendamping ibu bupati, pendamping ibu sekda. Honorer yang dimaksud itu kan pendamping ibu sekda. Selama ini dia bertugas sebagai ajudan ibu (Istri Sekda, red). Karena dia mendampingi ibu, tentu dia tidak ngantor. Makanya jarang kelihatan. Kalau yang bersangkutan ajudan sekda tentu dia ngantor. Kalau dia ajudan buk sekda tentu dia mengikuti ibuk Sekda," kata Febri kepada kepada liputanoke.com, Sabtu (17/03/23). 

 

Dijelaskan Febri, seorang ibu Sekda juga difasilitasi seperti sopir dan ajudan. Untuk gajinya diambilkan dari bagian umum, dana pemerintah. Kalau posisi Indah seperti itu tidak ada yang dilanggar. 

 

"Kalau dia minta digaji sebagai ajudan sekda, itu lain lagi, tentu dia harus di kantor," kata Febri. 

 

Saat minta ketegasan posisi honorer Indah, sekali lagi Febri menegaskan bahwa Indah murni ajudan ibu Sekda. 

 

"Kalau ajudan pak Sekda ada kok orangnya," demikian ditegaskan Febri. 

 

Sebelumnya, nama Indah semakin jadi pusat perhatian ketika muncul pernyataan Kasubag Rumah Tangga Setda Kuansing Selfi Keswita. Ia mengungkapkan nama Indah masih ditemukan di daftar honorer yang diajukan oleh Sekda Kuansing.

 

Sekda Dedi Sambudi disebut meminta untuk atas nama Indah diusulkan agar gajinya dinaikan menjadi Rp2,4 juta. Sementara honorer tersebut dianggap tidak pernah masuk kantor. Karena khawatir menjadi temuaan dibelakang hari, dirinya pun memutuskan membuka ke ruang publik. 

 

Berdasarkan keterangan dari ibu Kasubag kepada sejumlah wartawan, honorer bersangkutan telah terdaftar sebagai tenaga honor sebelum dirinya menjabat sebagai Kasubag Rumah Tangga Setda Kuansing setahun yang lalu. Kini nama honorer tersebut kembali diusulkan oleh Sekda Dedi untuk menjadi tenaga honorer. Bahkan gajinya pun minta dinaikan. 

 

"Emangnya yang bersangkutan  itu apanya pak Sekda," tanya Selfi Keswita. 

 

Sementara Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kuansing, Nurhadi Puspandoyo saat dikonfirmasi terkait isu 'honorer siluman' juga tidak mengetahui. Ia mengaku hanya mengetahui kabar itu sebatas membaca di media. 

 

"Nggak tau, cuma baca di media, Tak ada laporan," ucapnya singkat. (*1)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index