Simak! Ini Peringatan Kemenkes Soal Oralit Diklaim Cegah Haus dan Lemas Selama Puasa

Simak! Ini Peringatan Kemenkes Soal Oralit Diklaim Cegah Haus dan Lemas Selama Puasa
Mengonsumsi Oralit atau Obat untuk Diare saat Sahur. (ilustrasi)

JAKARTA, LIPO - Belakangan viral di media sosial Twitter, kicauan warganet yang mengatakan bahwa, minum oralit setiap sahur ampuh membantu tubuh agar tidak haus dan lemas selama puasa.

 

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Siti Nadia Tarmizi mengemukakan mengonsumsi obat oralit di luar indikasi penggunaan dapat memicu perut kembung akibat gangguan gerakan usus di dalam tubuh.

 

"Oralit adalah larutan regidrasi oral yang merupakan jenis obat untuk mengatasi orang diare atau muntah, yang bisa berakibat dehidrasi dan terganggu eletrolitnya," kata Siti Nadia Tarmizi yang dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (24/3/2023) malam.

 

Nadia mengatakan cairan oralit merupakan obat dengan kandungan natrium klorida, kalium klorida, trisodium sitrat dihidrat, dan glukosa anhidrat. Efek samping yang dapat muncul dari konsumsi oralit dalam pemakaian di luar peruntukan, kata Nadia, bisa memicu perut kembung, karena mengganggu gerakan usus.

 

Selain itu, kelebihan natrium dalam sistem pencernaan manusia berisiko mengganggu fungsi organ atau sistem tubuh lainnya, kata Nadia menambahkan. Kemenkes RI mengimbau masyarakat untuk menggunakan obat oralit sesuai dengan peruntukan dalam mengobati diare atau muntah.

 

Nadia mengimbau masyarakat untuk tidak memborong oralit di apotek, minimarket, maupun fasilitas penyedia layanan obat lainnya, karena berisiko mengganggu ketersediaan obat bagi mereka yang membutuhkan.

 

"Berpuasa sebenarnya merupakan suatu kebaikan bagi tubuh dan sudah banyak kajian terkait manfaat puasa dan kesehatan. Jadi tetap gunakan oralit sesuai peruntukannya," katanya.

 

Dokter spesialis penyakit dalam, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, mengatakan oralit tidak diperuntukkan mencegah dehidrasi selama berpuasa di bulan Ramadhan.

 

"Jadi, kalau kita mengalami dehidrasi, maka kita mengonsumsi oralit, tapi bukan untuk mencegah," kata Ari Fahrial Syam yang dikonfirmasi di Jakarta, Jumat malam.

 

Ari yang kini berpraktik di beberapa rumah sakit swasta di Jakarta memastikan bahwa informasi tersebut tidak benar.

 

"Yang harus diperhatikan bahwa oralit itu mengandung garam dan gula. Jadi pada orang-orang tertentu, yang misalnya punya masalah diabetes, gulanya bisa naik," katanya.

 

Ia mengatakan oralit juga mengandung bahan baku campuran garam. "Kalau dia mempunyai hipertensi, maka tekanan darahnya bisa tinggi," katanya.

 

Narasi yang menyatakan bahwa oralit bisa mencegah dehidrasi, kata Ari, merupakan informasi yang keliru. "Oralit itu tujuannya untuk dehidrasi, jadi orang yang dehidrasi minum oralit agar dehidrasi tidak tambah parah," katanya.

 

Indikasi oralit diperuntukkan bagi masalah diare yang ditandai dengan buang air besar yang encer lebih sering terjadi dari biasanya. Diare biasanya disebabkan oleh virus atau makanan yang terkontaminasi.

 

"Jadi dia musti diperhatikan atau ada orang-orang yang memang karena diare, jelas itu ada suatu yang keluar, maka kita imbangi dengan minum oralit. Itu yang masih harus diperhatikan," katanya.

 

Sebelumnya, salah satu narasi terkait oralit mencegah dehidrasi diunggah oleh pemilik akun Twitter @sdenta.

 

"Tip puasa saya, sahur cukup segelas oralit dan segelas air putih. Batalin puasa juga cukup segelas oralit dan segelas air putih, lanjut hidrasi secukupnya sampai sebelum tidur. Makan besar sekali, sebelum Isya, banyakin serat. Hindari buffet ayce, sisanya fokus ibadah," katanya.(lipo*3)

 

 

 

Sumber: republika.co.id

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index