PEKANBARU, LIPO - Rekaman berdurasi 5 menit 22 detik berisikan aksi adu mulut antara seorang dosen, Irwandra, dan Rektor UIN Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau, Khairunnas, yang terjadi di masjid kampus.
Rekaman yang beredar luas di grup-grup WhatsApp itupun sempat mencuri perhatian publik. Rekaman memperlihatkan momen ketika keduanya keluar dari masjid dan mulai terlibat dalam perdebatan sengit, yang disaksikan oleh petugas keamanan.
Rektor Khairunnas dengan tegas mengawali percakapan dengan sikap terkesan provokatif, termasuk seakan-akan mengancam Irwandra. Sementara Irwandra, mengenakan kemeja garis-garis lengan pendek, mencoba mengajak Khairunnas untuk membicarakan masalah mereka di dalam ruangan rektor.
Namun, rektor menolak tawaran tersebut dengan keras dan bahkan tidak mengakui Irwandra sebagai seorang dosen. Perekam video yang berada di tempat kejadian berusaha untuk mendokumentasikan perdebatan tersebut.
Ketika situasi semakin memanas, Khairunnas bahkan menpersilahkan Irwandra untuk memukulnya jika itulah yang diinginkan oleh dosen tersebut. Irwandra mencoba membujuk rektor untuk menyelesaikan masalah di luar kampus, namun rektor mengingatkan bahwa masih dalam jam kampus.
Perdebatan antara keduanya berlangsung di halaman masjid dengan rektor yang tetap menegaskan bahwa Irwandra bukanlah seorang dosen di UIN Suska Riau.
Irwandra mengungkapkan ketidakpuasannya terkait sertifikasi dosennya yang belum dibayarkan, sementara rektor membantah klaim tersebut dan menyarankan agar masalah tersebut diselesaikan di tempat tersebut.
Video ini kemudian menjadi sorotan di masyarakat. Irwandra membenarkan insiden tersebut dan menjelaskan bahwa pertengkaran tersebut terkait dengan sertifikasi dosennya yang belum dibayarkan.
"Kejadian ini terjadi pada Jumat (8/9/23) lalu di masjid kampus UIN Suska Riau dan terekam oleh seorang dosen di kampus," kata Irwandra, Rabu (12/9/2023).
Sementara itu, Rektor Khairunnas juga angkat bicara setelah video cekcok dengan dosen viral. Khairunnas mengaku cekcok tersebut terjadi karena ketidakpuasan. Sebab, ia tidak melantik dosen tersebut jadi pejabat di lingkungan UIN Suska Riau.
"Masalah sederhana sesungguhnya, ketidakpuasan. Ini berlangsung sejak saya melantik pejabat di lingkungan UIN Suska Riau. Mereka memaksa saya untuk melantiknya di jabatan strategis," kata Khairunnas, Rabu (13/9/2023).
Khairunnas menyebut jabatan dimaksud adalah tidak melantik Irwandra sebagai Wakil Rektor Bidang AUPK dan Rhonny Riansyah sebagai Sekretaris SPI UIN Suska Riau.
"Mulai dari wakil rektor bidang AUPK (Irwandra) sementara jafungnya lektor dan tidak pernah menduduki jabatan sebagai persyaratan menduduki jabatan tersebut. Rhonny Riansyah memaksa saya melantiknya di jabatan sekretaris SPI," kata Khairunnas.
Khairunnas bahkan memastikan Rhonny sejak diangkat masih menjabat sebagai asisten ahli. Sehingga tidak punya prestasi apapun di bidang akademik."Sudah sejak diangkat masih asisten ahli. Tidak punya prestasi apapun di bidang akademik," tegas Khairunnas.(*1)
GoogleNews
.jpeg)
