Wabup Husni Ajak Masyarakat Produktifkan Lahan Tidur

Wabup Husni Ajak Masyarakat Produktifkan Lahan Tidur
Husni Merza/F: ist

SIAK, LIPO - Wakil Bupati Siak, mengajak masyarakat memanfaatkan lahan kosong atau lahan tidur dengan menanam berbagai jenis tanaman produktif. 

Hal tersebut disampaikannya, usai panen bawang merah bersama warga di kampung Mungkal, Sungai Mandau rangkaian program bujang kampung beberapa waktu lalu.

"Saya mengajak masyarakat yang ada lahan kosong atau pekarangan rumah yang luas, mulai sekarang bisa diberdayakan dengan tanaman produktif guna membantu pemenuhan pangan keluarga," ujar Wabup Husni, senin (18/9/2023).

Karena saat ini, kata dia, sayuran dan cabe merah bawang masih didatangkan dari provinsi tetangga.

'Artinya, apa kita ada tanam, seperti cabe merah, bawang dan sayuran dari Bunga Raya. Namun itu, belum bisa mencukupi kebutuhan lokal, mau tidak mau menjual kita harus datangkan dari Sumbar dan Medan. Tentu dengan harga yang lebih tinggi, karena disitu ada upah angkut dan biaya transportasi," kata Husni.

"Kalau kita tanam cabe merah, rawit dan sayuran di samping rumah seperti dalam polibag, atau di lahan milik kita. Minimal lepas untuk makan sendiri dan kalau luas tanam bisa dijual dapat menambah pemasukan bagi bapak/ibu," sebutnya.

Wakil Bupati Husni mengapresiasi kelompok tani kampung mungkal, ada inisiatif menanam bawang merah, di atas lahan seluas satu hektar yang hasilnya sangat menggembirakan.

"Kami sangat mendukung gerakan menanam, ini dapat menurunkan angka inflasi di kabupaten Siak. Tidak hanya di sini, saya panen bawang beberapa waktu lalu, di Bungaraya saya sempat panen bawang juga. Meskipun saat ini kita dihadapkan dengan naiknya harga beras kualitas medium termasuk komoditas lain di pasar. Ini tidak hanya terjadi di kabupaten Siak, tapi hampir di seluruh daerah di Indonesia," terangnya.

"Kenaikan harga pangan beras ini, dipengaruhi perubahan cuaca terjadi kenaikan suhu secara global atau super El Nino, akibatnya terjadi kekeringan ekstrim. Berimbas terganggunya stok pangan, seperti beras. Fenomena alam ini diprediksi akan berlangsung hingga awal tahun 2024. Kita saat rapat inflasi setiap senin, bersama kementerian terkait, via virtual mendapatkan laporan ini," tutupnya. 

Pemerintah daerah melakukan langkah dan upaya mengatasi, inflasi dan dampak El Nino, dengan melakukan survey pasar, intervensi melalui pasar murah dan gerakan menanam. (*11/inf) 

 

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index