Sempat Viral di Pekanbaru, Apa Itu Self Healing? Ini Tempat dan Manfaatnya

Sempat Viral di Pekanbaru, Apa Itu Self Healing? Ini Tempat dan Manfaatnya
Crusher Room, yang berlokasi di Jalan Samarinda, Kecamatan Bukit Raya, No 36B, lantai dua/ist

PEKANBARU, LIPO - Istilah self healing ini kerap diperbincangkan akhir-akhir ini.

Ternyata, di Kota Pekanbaru, Riau, kini sudah tersedia tempat untuk meluapkan emosi, bisa disebut juga dengan stress relieve, dengan cara menghancurkan barang sepuasnya. Bahkan videonya viral di sosial media Tiktok.

Tempat tersebut bernama Crusher Room, yang berlokasi di Jalan Samarinda, Kecamatan Bukit Raya, No 36B, lantai dua.

"Di sini kami menyediakan ruangan khusus bagi yang ingin meluapkan emosinya sambil menghancurin barang - barang. Setiap kita kan berbeda - beda ya caranya jika ingin meluapkan emosi, oleh karena itu kami hadir di Kota Pekanbaru," kata Dermawansyah selaku pemilik Crusher Room, Jumat (3/11).

"Selain itu, disini juga tempatnya privat, meluapkan emosi tanpa harus melukai orang lain, bahkan mau nangis sekencangnya juga boleh," sambungnya.

Bahkan, setiap pengunjung yang datang bisa memilih sendiri mau menghancurkan barang apa saja.

"Kita sudah sediakan seperti botol, tv kecil hingga tv ukuran besar. Untuk harganya mulai dari Rp20 ribu sampai Rp150 ribu. Dan setiap pengunjung akan diberi baju safety, sarung tangan, sepatu, dan pelindung wajah, jadi aman saat meluapkan emosinya nih," ujarnya.

Lisa salah satu pengunjung yang sudah datang untuk mencoba meluapkan emosinya, mengatakan tempat ini sangat membantu dirinya.

"Bersyukur ada tempat yang bisa meluapkan emosi di sini sekarang, jadi lega setelah dilepaskan. Bisa dikatakan self healing juga la ya," kata Lisa.

Apa Itu Self Healing? 

Self healing adalah salah satu istilah yang dikaitkan dengan kesehatan mental. 

Self healing dimaknai sebagai proses dalam penyembuhan luka batin atau pengendalian emosi dalam kasus kesehatan mental.

Pengertian Self Healing

Mengutip dari Jurnal An-Nafs Kajian Penelitian Psikologi yang berjudul Self-Healing sebagai Metode Pengendalian Emosi oleh M Anis Bachtiar dan Aun Falestien Faletehan dari UIN Sunan Ampel Surabaya, self healing merupakan salah satu cara dalam mengendalikan emosi dan amarah. 

Secara harfiah, self healing merupakan penyembuhan diri, kata healing sendiri berarti "a process of cure" atau suatu proses pengobatan atau penyembuhan.

Penerapan self-healing bisa dalam bentuk praktek individu atau melalui bimbingan secara terstruktur seperti pelatihan. 

Self-healing bisa dimodifikasi secara komprehensif oleh seorang trainer dan kemudian diajarkan kepada individu-individu lain. Pengembangan pelatihan self-healing bisa bervariasi. Beberapa praktek terkadang memasukkan elemen-elemen pengaya seperti sisi spiritual, pembersihan jiwa, gerak fisik, bela diri, dan sebagainya.

Sedangkan dikutip dari buku Self Healing is Knowing Your Own Self oleh Dr Diana Rahmasari,SPsi,MSi,Psikolog self healing merupakan metode penyembuhan penyakit bukan dengan obat, melainkan dengan menyembuhkan dan mengeluarkan perasaan dan emosi yang terpendam di dalam tubuh. 

Maka dari itu, beberapa orang melakukan self healing untuk bisa memahami diri sendiri, menerima segala kekurangan, hingga mengelola pikiran positif untuk semua yang terjadi dalam kehidupan.

Praktik self healing bisa berupa rangkaian latihan praktis yang dikerjakan secara mandiri sekitar 15-20 menit dan sebaiknya dilakukan 2 kali dalam sehari.

Perbaikan pada diri memiliki tujuan untuk mengeluarkan ekspresif yang tertunda, amarah yang tertunda, bahkan kenangan buruk yang sudah disimpan sejak lama dan mengganggu pikiran individu. 

Kemampuan untuk menerapkan self healing setiap orang berbeda-beda dan bergantung dengan kecocokan model self healing yang dilakukan.

Jenis-jenis Self Healing

Berikut adalah macam-macam jenis self healing menurut Dr Diana Rahmasari dalam bukunya Self Healing is Knowing Your Own Self:

Forgiveness (Memaafkan)

Forgiveness merupakan sebuah proses untuk melepaskan kemarahan, dendam, dan rasa sakit karena orang lain. Forgiveness di sini menjadi salah satu cara untuk melepaskan segala emosi negatif agar tidak berlarut.

Dengan forgiveness, individu yang melepas segala emosi negatif ini menjadi positif sehingga dapat lebih berempati, bersimpati, dan melakukan hal-hal kebajikan. Penerapan konsep forgiveness ini akan membuat kehidupan lebih mudah dalam menghadapi konflik.

Gratitude (Bersyukur)

Gratitude merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh seorang individu untuk dapat memanfaatkan atau memaknai apa yang dimiliki selama proses kehidupan menjadi suatu hal positif. Karena, dengan menumbuhkan gratitude dalam kehidupan dapat membuat seseorang berpikir secara positif.

Dengan menerapkan gratitude dalam kehidupan, seseorang dapat menumbuhkan sikap positif, berkurangnya ketidakpuasan, hingga memperbaiki emosi negatif.

Self Compassion (Menyayangi Diri)

Self compassion merupakan pemaknaan atau pandangan diri sendiri atas ketidakmampuan yang dimiliki sehingga menumbuhkan rasa empati atau keinginan untuk menolong orang yang lebih berkekurangan.

Dengan adanya self compassion, seseorang dapat menumbuhkan sikap positif untuk menumbuhkan sikap ingin menolong dan berempati.

Mindfulness (Berkesadaran Penuh)

Mindfulness merupakan berpikir dengan kesadaran yang penuh. Dengan mengelola pikiran, perasaan, dan memaknai setiap peristiwa atau kejadian yang pernah dialami dengan lebih positif.

Mindfulness melibatkan kemampuan seseorang yang secara sadar sepenuhnya pada suatu pengalaman dan sengaja dibawa dengan cara yang lembut, tanpa penghakiman, dan penuh dengan penerimaan

 

Mindfulness ini bermanfaat untuk meningkatkan konsep diri sendiri menjadi lebih positif. Selain itu, mindfulness juga dapat membantu seseorang untuk menurunkan stress.

Berdialog Positif dengan Diri Sendiri

Berdialog dengan diri sendiri merupakan perbincangan positif yang terjadi di dalam diri sendiri mengenai kehidupan di dunia dan kehidupan diri sendiri. Berdialog dengan diri sendiri dapat membantu seseorang meningkatkan motivasi dalam menjalani kehidupan.

Selain itu, berdialog dengan diri sendiri dapat mengubah suasana hati menjadi lebih baik dan mengevaluasi tindakan sehingga lebih semangat, menambah kepercayaan diri, dan tidak mudah putus asa.

Menulis Ekspresif

Menulis menjadi salah satu media untuk menghilangkan emosi yang negatif, maka tak heran jika menulis menjadi salah satu media untuk terapi.

Menulis ekspresif ini merupakan bentuk psikoterapi kognitif yang berfokus pada kegiatan menulis mengenai kondisi emosi yang dirasakan agar dapat meredakan stres, cemas, dan depresi.

Menulis ekspresif ini juga dapat berpengaruh baik pada kesejahteraan psikis seseorang sehingga dapat mengurangi kecemasan, memperbaiki suasana hati, dan menurunkan ketegangan. Sehingga, banyak emosi negatif yang dilepaskan.

Relaksasi

Relaksasi merupakan bentuk terapi dengan cara memberikan instruksi kepada seseorang untuk menutup mata dan berkonsentrasi pada pernafasan sehingga dapat tercipta keadaan yang nyaman dan tenang, serta memberikan instruksi gerakan mulai dari kepala sampai kaki secara sistematis.

Relaksasi dapat membantu seseorang merasa lebih rileks karena memfokuskan diri untuk lebih dapat berkonsentrasi dan merilekskan semua anggota tubuh.(*3)

 

 

 

 

 

 

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#Pekanbaru

Index

Berita Lainnya

Index