Beredar Video Seorang Mahasiswi Terjebak Melawan Maut di Gunung Marapi Sumbar

Beredar Video Seorang Mahasiswi Terjebak Melawan Maut di Gunung Marapi Sumbar
Pendaki Terjebak di Gunung Api Marapi Sumbar/F: Tangkapan Layar Video di WAG BKSDA Sumbar

LIPO - Pasca erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat Ahad (03/12/2023), beredar video pendek yang berdurasi 20 detik.

Dalam video tersebut terlihat seorang perempuan yang sekujur tubuhnya dipenuhi debu. Di situ disebutkan dia mengabarkan kondisinya kepada orang tuanya.

Ternyata setelah ditelusuri liputanoke.com, perempuan yang ada di video tersebut sedang terjebak di Gunung Marapi.

Perempuan tersebut bernama lengkap  Zhafirah Zahrim Febrina yang naik melakukan pendakian pada Jumat lalu.

Zhafirah yang merupakan salah seorang mahasiswi sebuah perguruan tinggi di Kota Padang tersebut beralamatkan di Padang Belimbing Kota Padang.

Kepastian tersebut diketahui setelah liputanoke.com berhasil mendapatlan nomor kontak orang tua Zhafirah yakni ibu Rani Radelani.

Saat dihubungi Rani Radelani sekitar pukul 18.00 WIB, ibu Rani, mengaku baru saja berkomunikasi dengan anaknya.

“Barusan sebelum  pukul 18.00 WIB anaknya menghubungi dirinya dengan menggunakan hp temannya sekaligus mengirimkan video kondisi terkini anaknya” ujar ibu Rani.

“Video itu memang saya yang menyebarkan, langsung dikirim ke KSDA Sumbar supaya mereka cepat mengetahui posisi anaknya. Karena tadi juga sempat share lokasi,” paparnya.

Menurut Rani, kondisi anaknya sekarang sekujur tubuhnya dipenuhi lumpur dan debu, banyak luka dan tangannya juga patah.

“Tadi anak saya coba berangsur turun sendiri, tapi sempat tersesat di kawasan Cadas, namun yang ia khawatirkan anaknya sekarang dalam kondisi kedinginan, apalagi hari sudah mau malam, mudah mudahan petugas KSDA cepat menemukan anaknya dan teman teman anaknya.

Sementara itu, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) terus mengupayakan evakuasi para pendaki Gunung Marapi pascaerupsi pada pukul 14.54 WIB.

"BKSDA Sumbar serta masyarakat Nagari (desa) Batu Palano dan Koto Baru sedang berjibaku mengevakuasi pendaki, dan saat ini sedang berusaha menghubungi para pendaki," kata Plh Kepala Balai KSDA Sumatera Barat, Eka Damayanti, melalui Dian Indriani. 

Ia mengatakan data terakhir pukul 16.55 WIB, semua pendaki yang naik dari Koto Baru yakni 13 orang sudah turun. Sementara dari pintu Batu Palano yang turun baru berjumlah 15 orang.

Ia menyebutkan, berdasarkan data sistem booking online BKSDA Sumbar dan yang telah chek in di pintu masuk Batu Palano berjumlah 57 orang. Sedangkan dari pintu masuk Koto Baru berjumlah 13 orang.

"Dari Nagari Batu Palano terdata jumlah pendaki yang naik pada Sabtu (2/12/23) berjumlah 54 orang dan pada Minggu (3/12/23) sebanyak tiga pendaki," ujarnya.

Saat ini Gunung Marapi berada pada level II atau kategori Waspada. Pihak berwenang telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi di antaranya masyarakat yang bermukim di sekitar gunung, pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki pada radius tiga kilometer dari kawah/puncak.

Untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, BKSDA Sumbar memutuskan menutup sistem booking online pendakian Gunung Marapi. Seluruh petugas di pintu masuk gunung api aktif tersebut juga sedang berusaha menghubungi pendaki yang belum turun. *****

 

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#Gunung Marapi

Index

Berita Lainnya

Index