PEKANBARU, LIPO - Pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Kampar mengeksekusi Rahmad SKM ke ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bangkinang, pada Kamis (07/03/24).
Rahmat merupakan terpidana kasus korupsi pengadaan alat Computerised Tomography (CT) Scan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangkinang.
"Benar. Terpidana atas nama Rahmad SKM dieksekusi pada Kamis (07/03/24) kemarin. Alhamdulillah, pelaksanaan eksekusi berjalan dengan aman dan lancar," ujar Kepala Kejari (Kajari) Kampar Sapta Putra melalui Kepala Seksi (Kasi) Pidsus, Marthalius, Minggu (10/03/24).
Untuk diketahui, pada kasus tersebut Rahmad merupakan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada kegiatan peningkatan sarana dan prasarana di RSUD Bangkinang yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kampar tahun 2010 lalu.
Rahmad dihukum 3 tahun penjara berdasarkan Putusan Kasasi Nomor: 5741K/Pid.Sus/2023 jo Nomor: 11/Pid.Sus-TPK/2023/ PT PBR jo Nomor: 64/Pid.Sus-TPK/2022 PN Pbr.
Selain hukuman penjara, Rahmad juga didenda sebesar Rp300 juta subsider 3 bulan kurungan.
Ia juga diwajibkan membayar uang pengganti sebesar Rp6.593.331.930. Jika tidak mampu membayar, Rahmad akan dipidana penjara selama 1 tahun dan 4 bulan.
"Alhamdulillah, pelaksanaan eksekusi berjalan dengan aman dan lancar," imbuh mantan Kasi Pidana Umum (Pidum) Kejari Kuantan Singingi (Kuansing) itu.
Diketahui, CT Scan yang bermerek Philips ini dibeli dengan harga Rp5 miliar melalui APBD Kampar tahun 2010, dan alat-alat pendukung ST Scan senilai Rp1,5 miliar. Sejak dibeli, alat tersebut tidak bisa difungsikan.
Dalam perkara itu, ditemukan kerugian keuangan negara sebesar Rp6,5 miliar lebih. Angka tersebut didapat berdasarkan hasil audit Perhitungan Kerugian Keuangan Negara (PKKN) yang dilakukan Inspektorat Provinsi Riau.*****
GoogleNews
.jpeg)
