Webinar Kemenkominfo di Siak, Bahas Hoaks dalam Dunia Pendidikan

Webinar Kemenkominfo di Siak, Bahas Hoaks dalam Dunia Pendidikan
webinar literasi digital untuk segmen pendidikan, Rabu (3/4) pagi, pukul 09.00 WIB./ist

SIAK, LIPO – Kemajuan teknologi digital mengakibatkan banjir informasi di dunia maya. Sayangnya, tidak semua informasi yang ada di media digital bersifat positif dan bermanfaat bagi dunia pendidikan. Banjir informasi juga turut serta membawa hoaks di dalamnya.

Agar dapat membedakan informasi baik dan bermanfaat dengan hoaks atau informasi palsu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau, akan menggelar webinar literasi digital untuk segmen pendidikan, Rabu (3/4) pagi, pukul 09.00 WIB. Kegiatan ini akan diikuti oleh kalangan pendidik dan siswa dengan menggelar nonton bareng (nobar) di sejumlah sekolah di Kabupaten Siak.

Mengusung tema ”Tentang Hoaks dalam Dunia Pendidikan”, webinar rencananya akan menghadirkan tiga narasumber. Mereka adalah Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak Fakhrurrozi, Sekretaris Yayasan Pendidikan Cendekia Utama Meithiana Indrasari, presenter sekaligus influencer Tya Yustia, dan Fitta Mamita selaku moderator.

”Webinar ini juga dapat diikuti gratis dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/RegPendidikanSumatera0304. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan hadiah e-wallet sebesar Rp 1.000.000.- untuk 10 peserta yang beruntung,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Selasa (2/4).

Terkait tema diskusi, Kemenkominfo menjelaskan, hoaks dapat memecah belah kehidupan bangsa dan negara. Hoaks juga dapat meracuni pikiran para pengguna digital, bahkan menyebabkan keretakan keutuhan persatuan bangsa.

”Hoaks yang ada dalam dunia pendidikan harus secepatnya diantisipasi dan ditangkal penyebarannya. Selain berbahaya, hoaks juga akan meracuni generasi muda sebagai penerus bangsa,” jelas Kemenkominfo dalam rilis.

Untuk diketahui, webinar seperti digelar di Kabupaten Siak ini, merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dihelat Kemenkominfo. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.

Hingga akhir 2023, tercatat sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia sampai dengan akhir 2024,” tambah Kemenkominfo.

Tahun ini, program #literasidigitalkominfo mulai bergulir pada Februari 2024. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi, serta organisasi masyarakat sipil, program ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.

”Program ini bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman,” tutur Kemenkominfo.

Kecakapan digital warga masyarakat menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.

Hasil survei APJII juga menyebutkan, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 berada pada angka 79,5 persen. Ada peningkatan 1,4 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya. Pada 2018, penetrasi internet Indonesia tercatat di angka 64,8 persen. ”Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023,” urai Kemenkominfo.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. (***)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#Kominfo

Index

Berita Lainnya

Index