PEKANBARU, LIPO -Kendati namanya masuk dalam daftar calon Kepala daerah partai Golkar, namun Parisman Ihwan mengaku masih menjaga etika dan hasil suvei yang teruji.
Jika hasil survei dan DPP Golkar menunjuk dirinya, dia siap maju.
"Saya itu bukan melihat hasil suara saya yang hampir hampir 20 ribu kemarin untuk maju itu. Tapi masyarakat yang meminta-minta saya untuk maju, bukan saya gitu," ujar Parisman Ihwan, Kamis 25 April 2024.
Anggota DPRD Riau yang kembali terpilih 2024-2029 itu, tidak menampik jika perolehan suara pada Pemilu lalu menjadi modal untuk maju. Akan tetapi hal itu bukan dari hasil survei.
"Survei kita masih jauhlah, karena saya masih bermain dengan etika,"jelasnya.
Saat ditanya kesiapan dirinya untuk maju di Pilkada kota Pekanbaru, sebagai kader Golkar Parisman mengaku akan melihat terlebih dahulu." Kalau Partai Golkar menunjuknya saya, ya go. Tapi kalau Golkar tidak menunjuk saya, ya enggak mungkin," ujarnya.
"Biar dulu partai kami menyeleksi kader-kadernya yang terbaik untuk Provinsi Riau ini, Kabupaten dan kota. Kalau Partai Golkar telah melakukan seleksi jauh hari sebelumnya di bulan November tahun 2023. Jadi, partai Golkar mengadakan seleksi dan survei secara terus menerus di seluruh Indonesia. Dan untuk Riau lembaga surveinya LSI Deny JA karena kredibilitasnya sudah teruji,"pungkasnya.
Terkait aturan KPU yang mengharuskan seorang anggota DPR dan DPRD mundur jika maju menjadi calon Kepala daerah, ketua Komisi IV DPRD Riau itu mengatakan dirinya siap. Hanya saja bukan untuk posisi wakil kepala daerah.
"Insya Allah nomor satu. Kalau posisi nomor dua, saya akan tetap di DPRD Riau," ujar bapak pembangunan Pekanbaru itu.
Saat ditanya mengenai programnya apabila dirinya dipercaya menjadi Walikota Pekanbaru, sang petarung sapaan Iwan Fatah juga mengatakan akan menyelesaikan masalah masalah yang selama ini dirasakan oleh masyarakat.
Karena sebagai warga yang lahir di kota Pekanbaru kata Parisman, dirinya memberikan yang terbaik untuk kota Pekanbaru ini. Seperti masalah banjir.
"Ini yang dirasakan oleh masyarakat setiap saya turun ke masyarakat dalam rangka menjalankan tugas sebagai anggota DPRD Riau, dapil Kota Pekanbaru. Itu kan sangat merugikan masyarakat apalagi kaum ibu-ibu, banyak korban. Apalagi di pinggiran kota Pekanbaru,"ujarnya.
Kemudian masalah sampah, parkir, infrastruktur jalan, dan masalah pendidikan. Di bidang bidang pendidikan ini kata Parisman, sistim zonasi ini dirinya tak berdaya karena sistim zonasi ini sudah menjadi kebijakan pusat.
Untuk mengantisipasi hal itu, pemerintah akan memberikan bantuan kepada anak anak tidak lulus. Di tingkat pendidikan tidak melulu masuk zonasi di tingkat SMA dan SMK.
"Tetap dia bersekolah di swasta. Cuma pemerintah provinsi akan membantu dengan persyaratan-persyaratan yang harus dilengkapi. Dan itu sudah tahun ini sudah terlaksana,"tutupnya.***
GoogleNews
