LIPO - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau melaporkan bahwa inflasi year on year (y-on-y) pada Oktober 2024 mencapai 1,51 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,86.
Angka inflasi tertinggi tercatat di Tembilahan, yakni 2,64 persen, dengan IHK sebesar 105,22. Sebaliknya, Pekanbaru mencatat inflasi terendah sebesar 1,08 persen dan IHK 105,39.
Kepala BPS Riau, Asep Riyadi, menyampaikan kenaikan inflasi y-on-y ini disebabkan oleh meningkatnya harga pada tujuh kelompok pengeluaran. Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mengalami lonjakan tertinggi sebesar 7,64 persen.
Selain itu, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran naik 2,76 persen, diikuti oleh pendidikan (1,94 persen), makanan, minuman, dan tembakau (1,62 persen), serta rekreasi, olahraga, dan budaya (1,34 persen).
"Kelompok transportasi dan perlengkapan rumah tangga juga mengalami kenaikan, masing-masing sebesar 0,83 persen dan 0,66 persen,"katanya.
Di sisi lain, beberapa kelompok katanya mengalami deflasi, antara lain pakaian dan alas kaki yang turun 0,59 persen, serta informasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang mengalami penurunan 0,31 persen.
Sementara itu, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mengalami penurunan tipis sebesar 0,08 persen, dan kelompok kesehatan turun 0,07 persen.
"Secara month to month (m-to-m), Provinsi Riau mencatat inflasi sebesar 0,06 persen, sementara inflasi year to date (y-to-d) mencapai 0,19 persen,"jelasnya.(***)