Harga Bokar di Provinsi Riau Stabil, Dinas Perkebunan Terus Dorong Peningkatan Mutu Karet Petani

Harga Bokar di Provinsi Riau Stabil, Dinas Perkebunan Terus Dorong Peningkatan Mutu Karet Petani
Ilustrasi/foto.int

LIPO - Harga Bokar (Bahan Olahan Karet Rakyat) di Provinsi Riau pada minggu ketiga bulan Desember 2024 menunjukkan kecenderungan yang stabil di beberapa kabupaten dan kota, meskipun terdapat sedikit penurunan harga di beberapa daerah.

 Data ini diperoleh dari beberapa Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) serta kelompok usaha bersama (KUB) di wilayah tersebut.

Di Kabupaten Kampar, harga bokar di tingkat petani/KUB Bina Sejahtera Tanjung Alai tercatat sebesar Rp 15.000,- per kilogram, yang tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan harga minggu sebelumnya. Hal serupa juga terlihat di Kabupaten Rokan Hulu, di mana harga bokar di tingkat petani/KUB tetap berada di angka Rp 12.457,- per kilogram.

Sementara itu, di Kabupaten Rokan Hilir, harga bokar di tingkat petani/KUB juga tidak menunjukkan perubahan signifikan, dengan harga tetap Rp 13.000,- per kilogram. Namun, di Kabupaten Kuansing, harga bokar pada tingkat APKARKUSI mengalami penurunan sebesar Rp 206,-, menjadi Rp 14.520,- per kilogram, dibandingkan dengan harga minggu lalu.

Sedangkan di Kabupaten Indragiri Hulu, harga bokar di UPPB Sumber Makmur tetap stabil di Rp 11.400,- per kilogram, sama seperti minggu lalu.

Defris Hatmaja, Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Provinsi Riau, mengatakan bahwa instansi terkait terus berupaya mendorong peningkatan mutu karet petani melalui penguatan kelembagaan petani karet. Salah satu langkah yang ditempuh adalah dengan mendorong petani untuk bergabung dalam Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB). Dengan bergabungnya petani dalam UPPB, diharapkan mutu hasil karet rakyat dapat lebih bersih dan harga jual di tingkat petani meningkat.

"Melalui penguatan kelembagaan ini, kami berharap para petani karet di Riau dapat lebih terorganisir dan menghasilkan produk karet yang berkualitas tinggi, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan petani," ujar Defris Hatmaja. Sabtu 28 Desember 2024.

Upaya untuk meningkatkan mutu karet ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi petani karet di Provinsi Riau, serta membantu meningkatkan daya saing produk karet rakyat di pasar domestik maupun internasional.(***)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#Disbun Riau

Index

Berita Lainnya

Index