PEKANBARU, LIPO - Dampak dari relokasi sejumlah sekolah di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), di Pelalawan terhenti. Hal ini disampaikan anggota Komisi II DPRD Provinsi Riau Dapil Siak-Pelalawan, Monang Eliezer Pasaribu.
Monang mengatakan prihatin atas kondisi tersebut, dan meminta pemerintah pusat segera mencarikan solusinya.
"Kami prihatin kepada warga kami. Pemerintah tolong memikirkan solusi bagi warga yang terdampak, jangan mereka dipaksa relokasi mandiri. Apalagi yang baru mengolah lahan 2 hektar dan 5 hektar di kawasan tersebut, dimana mereka sudah menjual semua yang ada di kampung untuk membuka lahan itu," ujarnya, Kamis, 3 Juli 2025.
Menurutnya, ada 3 Sekolah Dasar (SD) di kawasan TNTN yang dihentikan aktivitasnya hari ini. Yang mana kebijakan tersebut seharusnya tidak diperlukan.
"Biarkan saja anak-anak tetap sekolah. Kalau memang nantinya sudah ada kepastian harus pindah, kan anak-anak itu tinggal mengurus pindah sekolah," pungkasnya.
Monang meminta proses penertiban kawasan TNTN tidak mengganggu aktivitas belajar mengajar anak-anak yang berada dikawasan tersebut. Karena hal itu akan mengorbankan masa depan generasi bangsa.
"Saya juga minta anak-anak yang sekolahnya ada di kawasan TNTN itu jangan dihentikan kegiatan belajar mengajarnya. Mereka jangan dikorbankan,"harapnya.