PEKANBARU, LIPO - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mengumumkan hasil pemeriksaan laboratorium penyebab kematian gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) betina bernama Laila.
Gajah yang berada di Pusat Latihan Gajah (PLG) Sebanga, Kabupaten Bengkalis, itu dinyatakan positif terinfeksi Virus Elephant Endotheliotropic Herpesviruses (EEHV).
Kepala BBKSDA Riau, Supartono, menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan terhadap sampel jaringan dan organ yang dilakukan oleh Laboratorium Medica Satwa Laboratoris di Bogor menyimpulkan infeksi EEHV sebagai penyebab utama kematian. Virus tersebut terutama menyerang organ hati (hepar) gajah.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, diketahui bahwa kematian Gajah Laila positif terinfeksi Virus EEHV yang menyerang organ hati," ujar Supartono dalam rilis resminya, Senin 15 Desember 2025.
Laila sebelumnya dilaporkan dalam kondisi kurang aktif dan telah mendapatkan penanganan medis intensif oleh tim dokter hewan dan mahout (pawang gajah). Sayangnya, upaya penyelamatan tidak berhasil dan gajah tersebut mati pada 22 November 2025.
EEHV adalah jenis virus herpes spesifik yang menyerang gajah, dengan angka kematian tinggi terutama pada anak gajah. Penyakit ini dikenal sangat ganas karena berkembang cepat dan sulit ditangani. Virus ini hanya menular di antara gajah dan tidak mengancam manusia.*****