PEKANBARU, LIPO - Kematian Firzha Hendratno (22) dalam mobil yang terparkir di Bandara SSK II Pekanbaru, Jumat (20/1/2017) menyisakan luka mendalam bagi pengurus dan kader Garda Bangsa Provinsi Riau, organisasi sayap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Riau.
Firzha dikenal sebagai sosok yang baik, sopan, rajin dan mandiri, dan murah senyum menyisakan tanya terkait kematiannya yang terlihat janggal.
Kuat dugaan korban meninggal akibat dibunuh. Hal itu juga diungkapkan Ketua PKB Riau Abdul Wahid yang sering menggunakan jasa korban untuk menjadi sopir jika bepergian keluar kota.
"Jika kita lihat dari foto-foto yang diambil di bandara, sepertinya tidak mungkin beliau bisa melilitkan lakban dengan begitu rapi dilehernya, kejanggalan yang tidak lazim menurut kasat mata saya, namun kita serahkan ke pihak kepolisian agar bisa terkuak yang sebenarnya," kata Wahid.
Firzha yang baik dan rajin sholat membuat dirinya tidak yakin korban bunuh diri.
"Anaknya bagus dan rajin sholat, biasanya jika bepergian kami sering berangkat malam dan jika masuk waktu subuh, dia selalu membangunkan saya untuk sholat subuh," ucap Wahid.
Namun, fakta ditemukannya racun serangga disamping jok mobil korban, membuat publik memperkirakan adanya kemungkian lain. Untuk memastikan penyebab kematiannya, Wahid meminta pihak Kepolisian mengusut tuntas kasus ini.
"Kita minta ini diusut secepatnya karena berkaitan juga dengan sisi kemanusiaan. Apalagi melihat kejanggalan yang ada, saya yakin tidak mungkin korban bunuh diri," ungkapnya. (lipo*1)