Polda Akui Riau Sudah Bersih dari Jaringan Terorisme

Rabu, 08 November 2017 | 20:33:26 WIB
Kepala Kepolisian Daerah Riau, Irjen Pol Nandang,/net
PEKANBARU, LIPO-Sel-sel jaringan terorisme di Riau diyakini sudah tidak ada. Hal itu setelah pihak kepolisian meringkus lima terduga terorisme kelompok Jamaah Ansharut Daulah yang memanfaatkan wilayah Gema, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, sebagai tempat pelatihan.

Demikian diungkapkan Kepala Kepolisian Daerah Riau, Irjen Pol Nandang, Rabu (8/11). Dikatakannya, wilayah Gema telah dijadikan sebagai tempat pelatihan kelompok JAD sejak awal 2017 lalu. "Pelatihan itu di awal tahun. Kalau tidak salah di bulan Januari (2017). Tetapi itu kan sudah dideteksi oleh Densus dan diamankan," ungkap Kapolda.

Dengan pengungkapan tersebut, lanjut Kapolda, dirinya meyakini keberadaan sel-sel jaringan terorisme di Riau sudah tidak ada lagi. Dia berharap kondisi seperti ini bisa dipertahankan, sehingga keamanan dan ketertiban masyarakat bisa terus terjaga.

"Sementara tidak ada (sel-sel jaringan terorisme di Riau). Mudah-mudahan dengan penangkapan itu, yang berniat tidak baik segera meninggalkan Riau," tandas mantan Kapolda Sulawesi Barat itu.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Guntur Aryo Tejo, pernah mengatakan, Riau dalam kondisi yang aman kondusif pasca pengungkapan lima terduga teroris beberapa waktu lalu. Meski begitu, Polda Riau dan jajaran terus melakukan patroli di sejumlah tempat menarik perhatian warga. Di Kota Pekanbaru, patroli dilakukan di mal dan pusat perbelanjaan lainnya.

Menurutnya, patroli yang dilakukan merupakan patroli biasa. "Patroli dilakukan di sejumlah tempat. Hanya patroli biasa," kata Guntur.

Dari hasil patroli yang dilakukan, Guntur menegaskan situasi Riau saat ini dalam keadaan aman dan kondusif. Tidak ada gangguan keamanan yang berarti terjadi di wilayah hukum Provinsi Riau. "Tidak ada hal yang mengkhawatirkan. Sejauh ini situasinya aman dan kondusif," tegasnya.

Seperti diwartakan sebelumnya, lima terduga teroris yang diamankan Detasemen Khusus Antiteror 88 Mabes Polri, Rabu (24/10) lalu tergabung dalam Jamaah Ansharut Daulah, dan diduga terlibat dalam aksi teror di Jambi. Kelompok ini diduga akan melakukan aksinya dengan menyerang kantor-kantor Polisi.

Adapun kelima terduga teroris itu, yakni YH alias Abu Zaid (42), warga Jalan Mangga Besar 3 Nomor 91 Tangkerang Timur Kecamatan Raya. AZ diringkus saat berada di sebuah minimarket di Jalan Bukit Barisan Pekanbaru, sekitar pukul 06.00 WIB.

Selanjutnya, W alias Abu Afif (42) dan BST alias Abu Ibrohim (31), keduanya merupakan warga Perumahan Pandau Permai Jalan Giam XII Desa Pandau Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kampar, dan diamankan saat berada di Jalan Kopkar Raya, Perumahan Pandau Permai, sekitar pukul 07.15 WIB. Abu Afif sendiri diduga sebagai amir atau pemimpin JAD Pekanbaru.

Lalu, H alias Abu Buchori diringkus pada pukul 10.30 WIB, saat berada di sebuah rumah di Perumahan Griya Taman Anggrek Rambah Jaya, Kubang Raya, Kecamatan Siak Hulu, Kampar. Terakhir, NK alias Abu Aisha, warga Perumahan Griya Kencana Jalan Kubang Raya kilometer 5 Desa Kualu, Kecamatan Tambang, Kampar, yang diringkus pada pukul 12.30 WIB.(lipo*3/net)

Terkini