LIPO - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi, hingga saat ini belum mengumumkan nama mafia minyak goreng. Padahal Mendag juda berjanji akan mengumumkan ke masyarakat.
Banyak yang menduga, Mendag urung mengumumkan karena berhadapan dengan "orang kuat".
Dugaan semakin kuat saat Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan, mengatakan, terkait kasus mafia minyak goreng ini bisa lebih besar dari apa yang sudah disampaikan oleh Menteri Perdagangan. Ia menyebutkan, target-target tersangka mafia minyak goreng sudah diserahkan kepada pihak kepolisian. Sehingga untuk penetapan tersangka adalah domain dari Kepolisian.
"Kita sudah punya target akan jadi (tersangka) kalau (pengumuman) tersangkanya bukan dari kami. Adapun target saya nggak berani karena itu proses hukum. Saya bukan orang hukum ada lah nanti. Tapi kemungkinan bisa lebih besar dari apa yang disampaikan pak Menteri," kata Oke mengutip cnbcindonesia, Sabtu (26/03/22).
Akibat kelanggkaan minyak goreng yang berlarut-larut, Mendag mendapatkan kritikan keras dari berbagai pihak, bahkan Mendag yang mewakili pemerintah dianggap tidak mampu menghadapi mafia minyak goreng.
Dugaan lain Pemerintah tidak mampu menghadapi produsen minyak goreng, tak kala aturan kenaikan harga eceran tertinggi minyak goreng curah jadi 14 Ribu Rupiah per liter di cabut, minyak goreng muncul di gerai-gerai modern dengan harga yang lebih mahal dari harga semula. (*1)