LIPO - Tim JAM-Pidsus melakukan penggeledahan di 10 lokasi yang terkait dalam Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Pemberian Fasilitas Ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan Turunannya pada Januari 2021 sampai dengan Maret 2022, pada Selasa 05 April 2022 dan Kamis 07 April 2022 lalu.
Adapun 10 lokasi yang dilakukan penggeledahan yaitu, pada Selasa 05 April 2022 penggeledahan dilakukan di
Kantor Kementerian Perdagangan di Jakarta di 2 tempat, yaitu di Rumah Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan RI, dan Kantor PT. Mikie Oleo Nabati Industri di Bekasi.
Pada Kamis 07 April 2022, penggeledahan dilakukan di Kantor Permata Hijau Group di Medan, Kantor Wilmar di Medan, Kantor Musim Mas di Medan, Kantor PT. Incasi Raya di Padang, Kantor Synergy Oil Nusantara di Batam, Kantor Karyaindah Alam Sejahtera di Surabaya, dan antor Sinar Alam Permai di Palembang di 2 tempat.
Dari penggeledahan yang dilakukan tersebut, Tim JAM-Pidsus telah mengamankan 650 dokumen, Barang bukti elektronik.
Dalam perkara ini, Tim Jaksa Penyidik telah menetapkan 4 orang Tersangka yaitu IWW (Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan RI), MPT (Komisaris PT. Wilmar Nabati Indonesia), SM (Senior Manager Corporate Affair Permata Hijau Group (PHG)), dan PTS (General Manager di Bagian General Affair PT. Musim Mas).
Disebutkan Kapuspenkum, Ketut Sunedana, Tim Jaksa Penyidik sedang terus melakukan pendalaman dan pengecekan DMO minyak goreng 20% di seluruh wilayah Indonesia.
"Saat ini, fakta riil di lapangan bahwa DMO (Domestic Market Obligation) minyak goreng 20% sebagai syarat penerbitan izin Persetujuan Ekspor (PE) tidak ada," Jelas Ketut kepada liputanoke.com melalui pesan tertulisnya, Jumat (22/04/22).
Dalam perkara ini, Kapuspenkum menjelaskan, Tim Jaksa Penyidik telah berkoordinasi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Republik Indonesia dan ahli ekonomi dari akademisi serta permintaan keterangan ahli untuk penghitungan kerugian keuangan negara / perekonomian. (*1)