PEKANBARU, LIPO - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, SF Hariyanto, menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Riau yang dinilai semakin terpuruk sepanjang tahun 2025. Hal tersebut disampaikannya dalam kegiatan refleksi akhir tahun, Rabu 31 Desember 2025.
SF Hariyanto mengatakan, sejumlah BUMD milik Pemerintah Provinsi Riau mengalami kerugian dan tidak memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah.
“Kalau kita lihat kondisi BUMD di tahun 2025 ini, banyak yang hancur dan hampir habis. Seperti PT PER, PT PIR, semuanya merugi,”ujar SF Hariyanto.
Ia juga menyoroti kondisi PT Sarana Pembangunan Riau (SPR) Langgak. Struktur organisasi semakin gemuk, namun tidak diimbangi dengan peningkatan pendapatan.
“SPR ini struktur organisasinya semakin banyak. Direksi ada satu, dua, tapi pendapatannya tidak ada. Ini yang membuat BUMD kita tidak maju,” ungkapnya.
SF Hariyanto menegaskan, ke depan Pemerintah Provinsi Riau akan melakukan pembenahan serius terhadap BUMD, termasuk dalam pemilihan pimpinan perusahaan daerah.
“Kita akan cari orang yang benar-benar mau dan mampu meningkatkan pendapatan. Saya maunya direktur itu seperti direktur Garuda, yang fokus membangun perusahaan,” tegasnya.
Dalam dari itu Ia juga mengkritik pola kepemimpinan di BUMD yang belum menunjukkan kinerja nyata, tapi sudah memikirkan fasilitas dan aset.
“Belum apa-apa sudah beli mobil. Inilah yang membuat BUMD kita tidak maju-maju,” tambahnya.*****