Pekanbaru, LIPO - Imbas kenaikan harga minyak dunia, membuat Pertamina ikut menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Tanah Air. Hal itu dikatakan Unit Manager Communication and CSR PT Pertamina (Persero) MOR I, Rudi Afrianto, Sabtu (24/3/2018).
Menurut Rudi, kenaikan harga minyak itu terjadi untuk jenis Pertalite, dimana di Riau bahan bakar ini dijual seharga Rp 8.150 per liter. Sekadar diketahui, kenaikan ini merupakan yang kedua kalinya untuk Pertalite dalam kurun waktu tiga bulan. Sebelumnya di awal tahun, Pertalite juga dinaikan dari Rp 7.900 menjadi Rp 8.000 per liter.
"Karena tren harga minyak dunia yg meningkat dan rupiah yang melemah. Kenaikan harga BBM jenis Pertalite telah diumumkan oleh Pertamina pada pukul 00.00 WIB, dan mulai berlaku pada hari ini, Sabtu (24/3/2018)," bebernya.
Untuk diketahui, harga minyak dunia memang menunjukkan tren kenaikan sejak awal tahun 2018. Pada Januari 2018 harga komoditi ini mendekati 70 dolar per barel. Sementara itu tren pelemahan Rupiah terhadap Dollar juga tampak sejak Februari lalu. Ketika itu Rupiah terhadap Dolar dipasarkan dengan kisaran harga Rp 13.427. Namun di bulan Maret pelemahan tersebut berlanjut hingga menyentuh angka Rp 13.700 per dollar.
Ditambahkan Rudi, harga Pertalite berpotensi turun bila nantinya harga minyak dunia kembali turun. Dan nilai Rupiah terhadap Dollar mengalami penguatan.
"Kalau minyak turun dan rupiah menguat, tidak perlu nunggu sebulan juga biasanya kita turunkan. Ini karena BBM jenis umum memang pricingnya sangat dipengaruhi harga minyak dan kurs rupiah," tutupnya. (lipo*15)
Ikuti LIPO Online di Menurut Rudi, kenaikan harga minyak itu terjadi untuk jenis Pertalite, dimana di Riau bahan bakar ini dijual seharga Rp 8.150 per liter. Sekadar diketahui, kenaikan ini merupakan yang kedua kalinya untuk Pertalite dalam kurun waktu tiga bulan. Sebelumnya di awal tahun, Pertalite juga dinaikan dari Rp 7.900 menjadi Rp 8.000 per liter.
"Karena tren harga minyak dunia yg meningkat dan rupiah yang melemah. Kenaikan harga BBM jenis Pertalite telah diumumkan oleh Pertamina pada pukul 00.00 WIB, dan mulai berlaku pada hari ini, Sabtu (24/3/2018)," bebernya.
Untuk diketahui, harga minyak dunia memang menunjukkan tren kenaikan sejak awal tahun 2018. Pada Januari 2018 harga komoditi ini mendekati 70 dolar per barel. Sementara itu tren pelemahan Rupiah terhadap Dollar juga tampak sejak Februari lalu. Ketika itu Rupiah terhadap Dolar dipasarkan dengan kisaran harga Rp 13.427. Namun di bulan Maret pelemahan tersebut berlanjut hingga menyentuh angka Rp 13.700 per dollar.
Ditambahkan Rudi, harga Pertalite berpotensi turun bila nantinya harga minyak dunia kembali turun. Dan nilai Rupiah terhadap Dollar mengalami penguatan.
"Kalau minyak turun dan rupiah menguat, tidak perlu nunggu sebulan juga biasanya kita turunkan. Ini karena BBM jenis umum memang pricingnya sangat dipengaruhi harga minyak dan kurs rupiah," tutupnya. (lipo*15)