BENGKALIS, LIPO - Pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Bengkalis masih terfokus di Desa Darul Aman kecamatan Rupat, Senin 22 Juli kemarin. Dimana luas lahan yang terbakar di sana sudah mencapai sekitar sepuluh sampai lima belas hektare lahan.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bengkalis Djamaludin menerangkan pemadaman dilakukan juga mendapat bantuan dari udara dengan menggunakan helikopter waterbombing.
"Jalur darat kita dibantu oleh tim Pusdatin BPBD Bengkalis, TNI dan Polri. Serta dibantu pemadam dari perusahaan yang beroperasi di daerah tersebut," kata Djamaluddin, Selasa 23 Juli 2019.
Kendala yang dihadapi tim darat di lapangan petugas kesulitan mendapatkan air di titik Karhutla. Karena sumber air sangat terbatas meskipun ada beberapa parit di lokasi.
"Jadi pagi sampai sore kita padamkan, besoknya muncul lagi. Kondisi api tidak dapat diprediksi hilang muncul lagi, ditambah kondisi air yang terbatas, meskipun ada beberapa parit di sana namun jumlahnya terbatas,"ujarnya.
Diutarakannya, sejauh ini lahan yang terbakar masih semak belukar. Namun sudah mengarah kearah perkebunan masyarakat, sehingga pemadaman terus difokuskan di sana agar tidak berkembang sampai ke kebun masyarakat.
"Kendala kita sejauh ini memang masih mengenai air saja. Kalau medannya masih bisa ditempuh ke lokasi dengan jalur darat,"ungkapnya.
"Sejauh ini hasil patroli Damkar Bengkalis di lapangan memang hanya satu titik ini saja yang muncul api. Sementara tempat lain belum ditemukan adanya titik api baru, kami berharap dengan kondisi cuaca seperti ini masyarakat Bengkalis tidak melakukan pembakaran dengan alasan apapun saat berada di kebun masing masing,"pungkasnya.(lipo*3/r24)
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bengkalis Djamaludin menerangkan pemadaman dilakukan juga mendapat bantuan dari udara dengan menggunakan helikopter waterbombing.
"Jalur darat kita dibantu oleh tim Pusdatin BPBD Bengkalis, TNI dan Polri. Serta dibantu pemadam dari perusahaan yang beroperasi di daerah tersebut," kata Djamaluddin, Selasa 23 Juli 2019.
Kendala yang dihadapi tim darat di lapangan petugas kesulitan mendapatkan air di titik Karhutla. Karena sumber air sangat terbatas meskipun ada beberapa parit di lokasi.
"Jadi pagi sampai sore kita padamkan, besoknya muncul lagi. Kondisi api tidak dapat diprediksi hilang muncul lagi, ditambah kondisi air yang terbatas, meskipun ada beberapa parit di sana namun jumlahnya terbatas,"ujarnya.
Diutarakannya, sejauh ini lahan yang terbakar masih semak belukar. Namun sudah mengarah kearah perkebunan masyarakat, sehingga pemadaman terus difokuskan di sana agar tidak berkembang sampai ke kebun masyarakat.
"Kendala kita sejauh ini memang masih mengenai air saja. Kalau medannya masih bisa ditempuh ke lokasi dengan jalur darat,"ungkapnya.
"Sejauh ini hasil patroli Damkar Bengkalis di lapangan memang hanya satu titik ini saja yang muncul api. Sementara tempat lain belum ditemukan adanya titik api baru, kami berharap dengan kondisi cuaca seperti ini masyarakat Bengkalis tidak melakukan pembakaran dengan alasan apapun saat berada di kebun masing masing,"pungkasnya.(lipo*3/r24)
GoogleNews
